Kamis, 19 Juni 2008

Mitos atau Nyata ??

Segitiga bermuda atau The Bermuda Triangle or Devil’s triangel (segitiga setan) adalah istilah imajinasi, sebutan untuk kawasan dilautan sekitar Amerika Tengah yaitu pertautan dengan mengambil garis lurus antara kepulauan San Juan di Puerto Rico, Miami (Florida) dan pulau Bermuda. Daerah ini dianggap misteri karena dikaitkan dengan adanya keanehan dan peristiwa lenyapnya kapal-kapal dan pesawat yang diduga melintas disekitar perairan tsb.

Sebut saja catatan Columbus 1494 (rusaknya kompas dengan tiba-tiba dan terlihatnya kilatan cahaya aneh diangkasa), hilangnya kapal The Mary Celeste 1872, pesawat ‘penerbangan 19’ AL AS tahun 1945 dan masih banyak lagi peristiwa terkenal raibnya pelayaran ternama yang hingga kini belum terungkap. Setelah hampir 500 tahun tak terungkapnya tanda tanya besar ini, maka sekian tahun pula banyak dugaan-dugaan penyebab yang bermunculan guna menyingkap kebenaran. Seperti perkiraan adanya UFO; blue hole (goa didasar laut, perkiraan adanya pusaran kuat yang menyedot kebawah); lubang langit (seperti film star trek,sebagai pintu dimensi waktu dan ruang); gempa tektonik; gas methana didasar perairan akibat gesekan lempeng bumi (dihubungkan dengan adanya arus magnet tinggi yang dapat merusak alat navigasi); dan teori terakhir yaitu adanya bangunan piramid di bawah laut dengan lubang diujung yang hanya berjarak 100 m dari permukaan laut (dianggap sumber pusaran arus yang tersedot kebawah dan liarnya gelombang laut). Namun hingga kini usaha menebak tsb belum dapat dibenarkan karena belum ada fakta dan bukti nyata.

Ada hal yang terlewati dalam pencarian fakta yaitu semua peristiwa lenyapnya kapal tidak secara pasti menyebutkan lokasi kejadian, dan dilansir hingga kini bangkainya pun tak ditemukan yang berarti tidak ada bukti apakah benar-benar bertepatan diareal segitiga bermuda? Yang berarti penyebabnya pun belum jelas, apakah kerusakan mesin, human eror atau buruknya cuaca. Terkesan peristiwa tsb seperti hanya terlalu membesar-besarkan kemistisan dengan menambah julukan Devil’s Triangel.

Padahal fakta yang ada bahwa Bermuda adalah pulau yang berpenghuni!!! Kalau memang tempat yang angker dan aneh seharusnya kecil kemungkinan jika ada penduduk yang bersedia menempati pulau itu. Dan lagi dengan keeksotisannya tetap menarik bagi penikmat keindahan laut dan pemancing serta nelayan, memanfaatkan layaknya sebuah laut yang menjorok kepantai. (Lihat saja peta dari wikipedia diatas)

Semua pernyataan yang terlalu ditambah-tambahkan kedunia luar, hanya membuat rumor untuk membangun imej dan menciptakan keyakinan baru dimasyarakat dunia. Keyakinan kuat memunculkan ketakutan karena kepercayaan yang terlalu tinggi. Dan lucunya paranoid ini hanya berlaku untuk masyarakat dunia luar dan tidak bagi penduduk setempat.

Persepsi positif dapat timbul jika kita mampu mengelola rasa percaya dengan baik. Contohnya begini, mitos-mitos timbul biasanya hanya disuatu daerah tertentu dan tidak tersebar luas. Ini mungkin dikarenakan menularnya dengan cepat keyakinan yang salah akibat suatu cerita/kejadian yang kemudian hampir seluruh penduduk tidak tergugah untuk mengungkapnya secara ilmiah, sehingga terbentuk fenomena takut regional. Biasanya masyarakat akan menerima mentah-mentah dan cenderung menambah-nambahkan menjadi cerita yang luar biasa anehnya.

Kita coba ambil contoh diIndonesia, Pocong dan kuntilanak merupakan rating tertinggi sebagai ikon yang ditakuti masyarakat kita (yang hingga kini tidak ada bukti yang secara umum dijadikan fakta secara ilmiah). Leak (hantu kepala dengan lidah menjulur) nomor satu dan hanya ada di Bali. Belum lagi keganjilan mitos nyi roro kidul (pantai parang tritis) yang hampir sama dengan kemistisan segitiga bermuda. Sedangkan Perancis dan Nigeria terkenal dengan legenda zombie yaitu mayat hidup yang dikendalikan voodoo. Begitu juga di rumania terdapat tokoh fiksi yang disebut vampir.

Mitologi kosmis kengerian ini seolah-olah hanya untuk warga lokal. Tidak ada cerita hantu-hantu atau lakon fiktif itu go internasional. Ada fakta yang mengelitik baru-baru ini. Ki gendeng pamungkas coba jajal kemampuan santetnya terhadap George Bush pada saat acara KTT di Bogor. Ternyata sama sekali tidak ada tanda-tanda reaksi dari jampi-jampi sang dukun (kalo memang sudah ampuh semestinya dari dulu zaman Belanda prajurit tidak perlu repot-repot dengan senjatanya). padahal mugkin untuk santet dan pelet berlaku untuk kalangan kita sendiri. Ini disebabkan karena terlalu yakin akan adanya praktek magis sehingga kita sendiri yang dikejar-kejar ketakutan.

Hingga saat ini saya belum pernah lihat yang namanya hantu. Jika kita dalam keadaan takut dan tidak segera mengatasinya dengan baik, otomatis ilusi gambaran kengerian dapat muncul tergantung dari masing-masing individu. Semacam ilustrasi dari pikiran kita sendiri. Itulah fungsi pentingnya pengendalian keyakinan. Sugesti diri sendiri dapat mewujudkan hal positif dan itu efektif!

Bisa jadi semua mitos misteri dan udara magis hanyalah omong kosong belaka, selama tidak terbukti secara ilmiah. Lagipula Alquran tidak pernah mengajarkan akan takut dan mengajak manusia untuk selalu berpikir serta menggunakan akalnya (Quran 14:52, 38:29, 74:54-56).

-Y-

Tidak ada komentar:

Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IV)

Ancol, 2012 Belum lama diminggu lalu, muncul lagi istilah childfree saat seorang kawan menanyakan keadaan saya. hehe.. sudah lama rasanya to...