Sabtu, 22 Oktober 2022

Just overwhelm

what is happening to the world

everything seems to crumble down

people can't stand on their own feet

gravity pulls them apart

..

I am not talking physically

Selasa, 18 Oktober 2022

Menulis

Ayo menulis..

susah..

malas..

ngapain sih menulis..

ngomong lebih gampang..

atau joget aja..

nyanyi deh..

atau diem ajalah.. 

eh.. bengong lebih enak..


Menulis itu penting bagi kamu yang perlu menguraikan benang kusut di otakmu melalui kata-kata. Mungkin sumbernya tidak selalu kusut juga, tapi bisa membantu pelan-pelan mengurangi sumpek dari campur baur topik dan bahasan yang ada di kepalamu. Hasil tulisan ya bisa buat konsumsi sendiri, buat orang lain, atau terus kita bejek-bejek aja kalo abis nulis di kertas. hihi.. 

oh.. aku ingat, menulis juga bisa mengatasi kesepianmu. Kok bisa? iya, dengan menulis kamu seperti bicara dengan seseorang yang kamu ingin mereka tahu isi di kepalamu, tanpa harus kamu mendengar feedback dari mereka. Semacam monolog, atau khutbah sendiri gitu. hehe.. Jadi banyak ya manfaat menulis. 

Berat bener pagi-pagi bahas menulis? hehe... lanjut ajalah ya.. acak-acakan tak mengapa.

Katanya, untuk bisa menulis itu perlu pengalaman. Maksudnya pengalaman yang dialami supaya bisa mendeskripsikan yang dimaksud penulis, pengalaman ini bisa dari kejadian sehari-hari, membaca, menonton, eksperimen, apapun hasil dari persepsi kita ketika menangkap dan mengintepretasikan pengalaman indra kita. Dari sini, lalu pengalaman tadi dituangkan dalam kata-kata. Supaya bisa dibaca lagi, atau buat tujuan supaya orang lain ikut baca.

Ada juga yang hobinya ngomong terus, karena pengalamannya sudah banyak dan ingin berbagai pengalamannya. Apalagi di era digital gini, video ajalah lebih gampang, beres. Betul banget. Ini lebih mudah, tapi tidak semua orang bisa ngomong dengan baik dan ingin atau suka ngomong lho. Ada yang hobinya mendengarkan, menonton, atau menulis. Jadi menuangkan ide atau pengalaman dalam bentuk ngomong saja atau menulis, ini perkara suka, tuntutan, iseng, atau kombinasinya.  

Minggu, 02 Oktober 2022

Kembali ke Kantor

Senin, 3 Oktober 2022 adalah tanggal resmi peraturan dari kantor saya memberlakukan bekerja dari kantor (work from office - wfo). Kalau sebelumnya, modalities masih bekerja dari rumah (work from home-wfh) artinya karyawan boleh bekerja dari rumah atau boleh juga bekerja dari kantor, tapi harus pesan tempat dulu sebelum ke kantor karena pembatasan volume, dan tentu wajib pakai masker. Atau bisa dibilang hukumnya mubah kalau pakai salah satu kata pada hukum Islam, hehe.... 


Tadinya saya rindu sekali bekerja di kantor, menjadi normal seperti sebelumnya. Karena merasa sesuatu yang kurang dari wfh, seperti: merasa terisolasi, tidak ada sentuhan personal dengan klien dan kolega, bosan tentunya dengan keadaan meja kerja di rumah, badan mudah letih karena kebanyakan duduk saja, dunia hanya seluas rumah saya yang sempit, dan dunia terlihat segede dari gadget dan bacaan buku saja, tidak ada pengalaman nyata, serta tidak punya teman (hehe.. ini mah derita saya ya.. wkwkwk).  

Setelah lebih dari dua tahun, sejak 13 Maret 2020 hingga kini 2 Oktober 2022, saya bekerja dari rumah. Saya dan kolega kerja saya pun merasakan hal yang sama, yaitu sudah terbiasa dengan rapat melalui online, bekerja di rumah dengan jam yang tidak umum untuk jam kerja, melakukan serangkaian acara seminar dan pelatihan online. Semua terasa begitu praktis jika menilik dari sisi efisiensi upaya terkait transportasi, yang tidak perlu macet dengan waktu yang lama. Keadaan seperti itu, kantor itu tidak laku, tidak banyak yang ingin bekerja di kantor meskipun dibolehkan, karena kebanyakan sudah nyaman dapat bekerja dari rumah. Lagi juga hampir 40% pekerjaan saya adalah komunikasi dengan rekan-rekan global yang bisanya ya email atau online meeting. 

Sebenarnya ya selama ini saya tidak 100% banget wfh, karena tetap ada beberapa agenda online meeting dan event dengan klien dan kolega di sini, bahkan sampai meeting global saja di Vietnam. hehe... , tapi tetap saya merasa sudah terbiasa dengan konsep bekerja dari rumah ini. Apalagi saat ini saya bekerja dan kuliah. huhu.. membantu sekali bekerja dari rumah ini. Tapi kan harus move on ya, gimana dong..

Apa yang perlu disiapkan?

Seperti saat new normal versi awal (saya tulis keadaan ini di tulisan sebelumnya), semua perlu persiapan. Bedanya saat pandemi itu, menghadapi new normal adalah sebuah kewajiban, bukan pilihan! Sedangkan saat ini, sepertinya wfo masih bisa kompromi dengan manajemen kalau ingin bekerja dari rumah beberapa waktu. Saya sebagai konsultan, sebenarnya tidak wajib juga wfo setiap hari. Tapi kan ini mindset ya, kebiasaan wfh.

Saya yakin perlu waktu untuk menata kembali proses gaya bekerja ini supaya saya tetap nyaman. Ya sudah, bismillah saja dengan tekad sehat dan bahagia serta makmur jaya. hehe... Harus pandai atur waktu dan disiplin dengan perencanaan. Jadi direncanain dulu agendanya, lalu eksekusi dengan disiplin. Itu sih niatnya. hehe.. 

Yang ada di-angan kamu apa dengan wfo nanti?

Bayangan enak saja ya.. Saya bisa melihat beragam emosi dan kondisi fisik ragam manusia dengan riil. Saya bisa merasakan lagi ikatan personal dengan kolega dan klien. Bisa makan siang dengan obrolan receh atau berat dengan orang lain. Ada peluang dapat menjalin network dengan baik. Harusnya masih banyak lagi sih yang baik-baik.. tapi ini kenapa mentok. 

Sudah sana.. kembali ke jurnal.😤

-Y-

Pilihan dan Alamat Rezeki

Kata Satre begini: "We are our choices" artinya, apa yang menjadikan dan membentuk karakter, nilai atau keadaan kita saat ini adal...