Senin, 06 Mei 2024

Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IV)

Ancol, 2012
Belum lama diminggu lalu, muncul lagi istilah childfree saat seorang kawan menanyakan keadaan saya. hehe.. sudah lama rasanya topik ini tidak muncul dihidup saya. Untuk topik ini ditulisan saya sebelumnya (baca: Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IIImembahas status saya yang waktu itu childless, namun kini saya kembali childfree..  

Perubahan memang niscaya. Saya dan suami sejak mencoba bayi tabung tahun 2015 memang sudah tak ingin lagi memiliki anak di rumah tangga kami, sama seperti diawal kami menikah. Gagal bayi tabungpun bukan sesuatu yang kami sedihkan, namun dijadikan berkah karena kami memiliki kesempatan memahami dan mengalaminya sendiri. Semakin bertambah usia, semakin bersiap dan banyak wacana menghadapi masa pensiun untuk hanya berdua saja, meskipun masih lama ya. Definisi pensiun istilah suami sih, pensiun dari kerja dengan corporate yang artinya bisa saja masih usia 45an pensiun, lalu membuka usaha sendiri seperti yang diidam-idamkan. Kalau definisi pensiun buat saya, ya ndak kerja lagi dan cukup modal, untuk tinggal menjalankan hobi saja seperti membaca, menari, dan semua kegiatan yang menyenangkan saya serta tidak menghasilkan.. haha.. buang-buang uang.. tapi kalau kemudian hobi-hobi itu bisa menghasilkan uang, yaaaa dianggap sebagai bonus passion aja. Tapi... tentu definisi ini bisa berubah ya.. hehe.. tergantung pola pikir nantinya.

Segini dulu.. nanti saya tulis lagi.. semoga mood menghampiri.

-YA-

Tidak ada komentar:

Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IV)

Ancol, 2012 Belum lama diminggu lalu, muncul lagi istilah childfree saat seorang kawan menanyakan keadaan saya. hehe.. sudah lama rasanya to...