Minggu, 13 Juli 2014

Kau

Dambaanku..
ku tahu ini vulgar
tak pantaslah keluar ucapanku
namun aku ingin dunia mendengar

Wahai pujaanku..
baiklah.. ku kan berpikir lagi..
haruskah ku berbagi
tentang hasrat dan keinginan ini

Sementara ku coba mengayuh
tuk merengkuh sifat-sifat dan perilaku itu
yang hanya membuatku semakin jauh
dan kian membatu
melemahkan keinsafan
lupa akan santun dan kebijaksanaan
ku ingin ria 
ku akan bercerita

Duhai mahbub yang semakin matang
melepaskan keduniaan
menanggalkan keinginan satu persatu
memantapkan kenihilan
menyiratkan ketiadaan

Ya habibi..
Keabaian yang tak menyakiti hati
kedewasaan yang mendamaikan
pemahaman yang menenangkan
keteguhan yang menghanyutkan
ketulusan yang menyemangatkan

Cukup sudah..
tak perlu banyak kata
karena memang seharusnya tak perlu dikatakan
hanya ku suratkan tuk menjadi patronku

Sujudku
Salam

-Y-

Tidak ada komentar:

Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IV)

Ancol, 2012 Belum lama diminggu lalu, muncul lagi istilah childfree saat seorang kawan menanyakan keadaan saya. hehe.. sudah lama rasanya to...