Senin, 03 November 2008

Taubat

Manusia yang memaknai hidupnya, akan mengisi perjalanan waktunya dengan tuntunan taubat untuk memudahkan ia menuju Allah. Taubat memiliki arti kembali. Pengertian kembali adalah bermula dari satu posisi, kemudian keluar dari posisi awal dan akhirnya akan menuju keposisi semula. Dalam hakikat, taubat adalah pemahaman hikmah bahwa hidup adalah proses kearah sumber dari segala sumber kehidupan yaitu Allah.

Dalam pemahaman harfiah dimana titik awal adalah Allah maka taubat dibagi menjadi dua bagian yaitu taubat Allah dan taubat manusia. Taubat yang pertama adalah kembalinya Allah memberikan rahmat dan anugerah berupa digerakkannya hati manusia untuk bertaubat, yang kedua setelah manusia merasa hatinya tergerak untuk mengingat-Nya dan tidak melakukan kesalahan-kesalahannya kemudian manusia memutuskan untuk tidak melakukannya kekeliruannya. Taubat kembalinya Allah menggiring hati manusia untuk kembali mencintai-Nya.

Ketika detik demi detik berjalan, tanpa sadar manusia terus dalam proses ketempat semula. Dalam etape menuju Sang Khalik, terdapat tingkatan keimanan yang disebut maqam. Dan tingkatan awal pada maqam adalah taubat.

Menurut Imam Ghazali, setiap maqam menuju Allah terdiri dari tiga unsur, yaitu pengetahuan, kondisi psikologis, dan aktivitas. Taubat pun melalui ketiga unsur ini.

Pengetahuan akan membawa manusia kedalam ranah introspeksi. Ketika aktivitas yang dilakukan dapat manjauhkan keimanan, manusia yang senantiasa menyadari dan melakukan evaluasi kalitas diri akan segera menghentikan aktivitas yang dapat mereduksi imannya. Pengetahuan menggiring kita untuk tetap sadar dan dapat berpikir nalar. Selanjutnya pengetahuan ini membentuk kondisi psikologis yang diinginkan. Contohnya, setelah manusia menyadari pelanggaran yang telah dilakukan, kemudian di hati akan mengeluarkan perasaan menyesal serta rasa perih dan terdorong untuk tidak melakukannya lagi dan segera mengarahkan hati dan pikiran kepada Allah. Setelah semuanya itu barulah kemudian akan tercermin gambaran hati manusia dari aktivitas yang dilakukannya sehari-hari.

Semoga hati kita senantiasa diselubungi taubat.

-Y-

Tidak ada komentar:

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...