Selasa, 06 Desember 2016

Liburan ke Arab - Wisata Religi Arab Saudi

Liburan kali ini, kami menyebutnya paket perjalanan umroh, di mana isinya adalah ibadah umroh (berkunjung) beserta rangkaian wisata religi untuk menapaktilasi perjuangan Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam memperjuangkan berdirinya ajaran Islam dan menyebarkannya di Mekah (Mecca) dan Madinah (Medina) di wilayah Kingdom of Saudi Arabia (KSA).

Untuk perjalanan kali ini, tentunya perempuan diwajibkan memakai jilbab. Karena Mekah dan Madinah adalah kota paling kosmopolitan bagi dunia muslim dan perlu diketahui bahwa warga non muslim dilarang memasuki kedua kota tersebut (tapi untuk Madinah hanya sebagian kota saja yang wajib Muslim). 

--


Perjalanan diawali dari mendaratnya pesawat kami di Jeddah (King Abdulaziz International Airport). Lalu kami ke Mekah selama 4 hari dan dilanjutkan ke Madinah selama 3 hari. Kami pulang melalui bandara Madinah (Prince Mohammad bin Abdulaziz Airport). Lama perjalanan dari Arab ke Jakarta sekitar 9 jam, dengan beda waktu antara Arab dan jakarta adalah 4 jam lebih cepat di Jakarta. 

City tour yang kami lakukan pada perjalanan wisata religi ini, sebagian besar hanya mendengarkan penjelasan dari pemandu wisatanya saja, sambil menunjukkan tempat-tempat yang monumental tanpa kami benar-benar turun menjelajahinya. Jadi sekedar parkir dan foto-foto sejenak saja. Namun, untuk beberapa tempat yang memungkinkan untuk dijelajahi ya.. tentu bisa dilakukan, meski sekedar untuk berfoto saja atau beribadah dan berdoa. Hal ini dikarenakan terbatasnya waktu (di mana lebih diprioritaskan untuk menikmati ritual beribadah dari pada jalan-jalan) dan tentu karena kondisi destinasi wisata religi yang tidak memungkin dapat dilakukan dalam waktu cepat dan oleh segala umur (karena kebanyak terdiri atas bukit dan gunung yang cukup menantang). 

Berikut ini pengalamannya:

1. Mekah
Mekah (Mecca atau Makkah) adalah kota di wilayah Hejaz, Arab Saudi. Kota ini terletak 70 km pedalaman dari Jeddah di sebuah lembah yang sempit. Di kota ini Nabi Muhammad lahir pada tahun 570 Masehi dan tempat diturunkannya wahyu pertama Quran pertama kali. Mekah dianggap sebagai kota paling suci di agama Islam dan tempat beribadah Haji dalam rangka kewajiban memenuhi Rukun Islam kelima.

Pada saat bulan Haji, jumlah pengunjung kota ini bisa tiga kali lipat dari populasi penduduknya. Total visitor yang ke Mekah setiap tahun mencapai 15 juta Muslim. Dengan demikian, banyak dibangun gedung-gedung untuk mendukung kebutuhan tersebut. Dan di kota ini, non muslim dilarang memasuki kota.

Pembangunan Gedung Baru dekat Majidil Haram, pakai LEED lho
Sepanjang perjalanan tur kota, saya merasa so excited dengan suguhan panorama kota yang sungguh berbeda dengan kota Jakarta (ya tentu saja karena Arab adalah negara subtropis, sedangkan Jakarta adalah negara tropis). Bentuk gedung dan rumah dan sebagian besar tidak tertata rapi, pemandangan gurun dan bukit yang terlihat gersang, pohon palem dan korma yang mendominasi jalan, serta cukup banyak pohon peneduh yaitu pohon Neem. Yang menarik dari pohon ini, konon katanya pohon Neem ini asal mulanya adalah pemberian presiden Soekarno pada saat beliau haji sekitar tahun 45-65an. Ditanam di padang Arafah karena beliau prihatin dengan gersangnya tempat itu. Kalo di kita pohon Neem disebut dengan Pohon Mimba. Tapi saya belum menemukan referensi resmi, sebab kebanyakan konfirmasi datangnya dari negara Indonesia. Di ulasan akademisi Arab sendiri (berbahasa Inggris) baru satu yang saya temui, hanya menyebutkan pohon itu diberikan oleh filantropis Arab. Mungkin di literatur berbahasa Arab bisa saya temui sejarahnya. Cumankan, saya ga bisa bahasa Arab, cuma tahu huruf Arab doang. Itu juga bukan Arab gundul ya.. Arab yang Quran. hehe... 


Mobil-mobil mewah mendominasi jalan, namun dari yang saya lihat, pada mobil mewah itu banyak sekali penyok-penyok.. hehe.. terkesan bahwa pengendara di kota ini begitu ceroboh. Tapi mereka akan hormat dan mendahulukan, mana kala pejalan kaki menyeberangi jalan. Dan tidak akan anda dapati mobil disopiri perempuan di wilayah ini, sebab wanita dilarang menyetir di Arab. Meski sedang diperjuangkan haknya saat ini, namun perjalanan perjuangan mendapatkan hak nyetir masih panjang. Sebab raja Arab tetap kekeuh perempuan dilarang nyetir di Arab!. Alasannya mah begitu deh.. budayanya belum mendukung. Hehe.. Untung hamba lahir dan tinggal di Jakarta. 


Mobilnya Bocel-bocel
Yang menarik itu lihat anak-anak sekolah Arab bubaran, yang perempuan itu ga pakai jilbab lho. Mereka akan pakai jilbab setelah akil balik.


Sekolah di Mekah


Selain itu, tentunya yang berkesan adalah saat mencoba kuliner di Arab. Kalau kari mah sudah pasti banyak tersedia. Porsinya jumbo semua. Kelihatannya budaya di sana kalau makan dilakukan bareng-bareng. Jadi kalau makan sendiri itu, buat saya ndak akan habis. Rasanya sih hampir mirip dengan kita ya. Cuma spagehiti aja yang diluar dugaan, hehe.. rasa topingnya waduh.. ga karuan karena pakai kacang apalah yang rasanya khas sana. hihi.. 

dari kiri atas ke kanan: Spageheti (di Madinah 25 riyal): kopi Turki (Madinah, 5), Martabak (Mekah, 5), kebab-isinya kentang,sayur plus seperti daging (Mekah, 5-10), Ayam bakar (Mekah, 35).
2. Kabah, Masjidil Haram


Masjidil Haram


Pilar Masjid Haram

Kabah adalah bangunan yang terletak di tengah masjid yang paling suci bagi umat Islam yaitu Masjidil Haram, di kota Mekah. Masjidl Haram sebagai tempat perlindungan Kabah. kabah dianggap ebagai Rumah Allah. Kabah disebut juga dengan kiblat, di mana seluruh umat Muslim akan menghadap ke arah Kabah pada saat sholat. 


Salah satu ritual Haji dan Umrah adalah tawaf, yaitu memutari Kabah sebanyak tujuh kali dengan arah melawan jarum jam. 

Kabah
Saya yakin, kebanyakan umat Muslim akan setuju dengan saya jika dikatakan bahwa saat menghadap dan memandang Kabah, kita akan merasakan haru, bahagia, penuh rahmat, penuh kasih sayang dan merasakan damai. Betapa tidak? selama ini saya sebagai umat Islam yang berada jauh dari pusat sejarah berdirinya Islam, hanya sering mendengar, membaca dan melihat dari media dan gambar sajadah tentang bagaimana dan apa itu Kabah sebagai Kiblat. Selama 35 tahun menjadi Muslim, saat akhirnya menginjakkan kaki di tempat asal usul agama yang saya anut dan yakini selama ini, kemudian dapat sujud di teras Masjidil Haram yang dingin dan mencium Hajar Aswat.. serasa lengkap sudah hidup saya saat itu.

Pertama kali melihat Kabah secara langsung, saya sangat terkesima, dan perasaan senang bercampur aduk. Takjub dengan pengalaman yang dirasakan. Dan perasaan ini terus menerus dirasakan selama berada di Mekah. Ingin selalu kembali memandangnya, menghadapnya. Ditambah dengan energi dari para Jamaah lain yang beraneka rupa. Saya merasa begitu kayanya batin ini karena bisa menyaksikan dan mengalami perjalanan rohani yang begitu menentramkan.



Fasilitas Pendukung (tempat wudhu, air zam-zam dan drinking water)
Perasaan itu bisa saja terjadi karena selama Umroh, saya sudah melepaskan segala pikiran pekerjaan dan tetek bengeknya di Jakarta saja, dan kebetulan internet berjalan mengandalkan wi-fi hotel saja, supaya tetap fokus. Sehingga yang tersisa adalah keikhlasan menjalan ritual ibadah dengan tenang dan tanpa obsesi. Semua berjalan begitu nikmat dan syahdu. Namun tetap, foto untuk mengabadikan moment yang menyenangkan tetap dilakukan, untuk sekedar membangkitkan memori yang manis saat tua nanti. hehe..

3. Jabal Nur (Jabaal an-Nour) - Gua Hira
Gunung ini terletak sekitar 12 km sebelah utara kota Mekah dengan tinggi 640 m. Tempat ini adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi karena mengandung sentimental terhadap kejadian yang telah menimpa Rasul. Pada tahun 610 M adalah saat Rasul mendapatkan Wahyu Pertama, ketika sedang melakukan tahannuth (beribadat dan menjauhi dosa; mendekatkan diri kepada Tuhan). 


Jabal Nur
Pada masa itu sudah menjadi kebiasaan orang-orang Arab bahwa golongan berpikir selama beberapa waktu tiap tahun menjauhkan diri dari keramaian orang, berkhalwat dan mendekatkan diri kepada tuhan-tuhan mereka dengan bertapa dan berdoa, mengharapkan rezeki dan pengetahuan. Pengasingan untuk beribadat ini mereka namakan tahannuf dan tahannuth.

Gua Hira adalah tempat yang baik sekali buat tempat menyendiri dan tahannuth. Sepanjang bulan Ramadhan tiap tahun Rasul pergi ke sana dan berdiam di tempat itu, cukup hanya dengan bekal sedikit yang dibawanya. Rasul bertekun dalam renungan dan ibadat, jauh dari segala kesibukan hidup dan keributan manusia. Rasul mencari Kebenaran, dan hanya kebernaran semata.



Tatkala Rasul sedang dalam keadaan tidur dalam gua itu, ketika itulah datang Malaikat Jibril membawa sehelai lembaran seraya berkata kepada Rasul "Bacalah!". Dengan terkejut Rasul menjawab: "Saya tidak dapat membaca." Kemudian Malaikat berkata lagi "Bacalah!". Masih dalam ketakutan, Rasul menjawab "Apa yang akan saya baca?". Seterusnya Malaikat itu berkata: 


"Bacalah! Dengan nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah. Dan Tuhanmu Maha Pemurah. Yang mengajarkan dengan Pena. Mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya..." (Quran, 96:1-5). 


Lalu Rasul mengucapkan bacaan itu. Malaikat pun pergi, setelah kata-kata itu terpateri dalam kalbunya.

--
Sebab itulah gunung ini disebut juga dengan Mountain of Light, di mana Nur artinya terang, cahaya. Hal ini karena di tempat ini adalah Rasul menerima pencerahan atau tersingkap terang bagi pikiran untuk pertama kalinya menerima wahyu. 

4. Jabal Tsur (Jabal Thawr) - Gua Tsur

Gunung ini terletak sekitar 6 km di sebelah selatan Masjidil Haram (Mekah). Tinggi gunung sekitar 1.405 m, di mana pada puncak gunung terdapat Gua Tsur, tempat persembunyian Nabi dan Abu Bakar selama tiga hari dari kejaran pihak Quraisy. Peristiwa ini terjadi pada masa pemerintahan khalifah kedua (622 M), saat Nabi hendak berhijrah dari Mekah ke Madinah untuk mencari tempat penyebaran Islam yang lebih kondusif.


Jabal Tsur
Rasul dan Abu Bakar tinggal dalam gua selama tiga hari. Sementara itu, pihak Quraisy berusaha sungguh-sungguh mencari mereka tanpa mengenal lelah. Mereka melihat bahaya sangat mengancam mereka kalau mereka tidak berhasil menyusul Nabi dan mencegahnya berhubungan dengan pihak Yathrib (Madinah). Namun, orang Quraisy tidak dapat menemukan Nabi dan Abu Bakar di dalam gua karena mereka berpikir tidak mungkin ada jalan masuk orang untuk masuk ke dalam gua. Sebab mereka melihat sarang laba-laba dan dua ekor burung dara hutan di lubang gua, serta ada cabang pohon yang terkulai di mulut gua. Inilah mukjizat yang diceritakan oleh buku-buku sejarah Nabi mengenai masalah persembunyian dalam gua Tsur itu. 

Ini adalah kisah yang paling cemerlang dan indah yang pernah dikenal manusia dalam sejarah pengejaran yang penuh bahaya. Sayangnya saya hanya bisa melihat gunung dari dalam bis. Menurut bacaan, perlu waktu sekitar 1.5 jam jalan kaki menuju Gua Tsur dengan medan yang menanjak. Jika ada waktu dan tenaga, sila mencoba lho.


5. Madinah, Masjid Nabawi
Masjid Nabawi


Masjid Nabawi adalah masjid yang didirikan secara langsung oleh Nabi pada tahun 622 M, yang terletak di pusat kota Madinah, Arab Saudi. Di masjid ini terdapat tempat peristirahatan terakhir Nabi Muhammad beserta Khalifah Rasyidin Abu Bakar dan umar bin Khattab. Salah satu fitur terkenal Masjid Nabawi adalah Kubah Hijau yang berada di tenggara masjid, yang dulunya merupakan rumah Aisyah (salah satu istri Nabi), di mana kuburan Nabi Muhammad berada. Masjid ini mengalami renovasi dan perluas berkali-kali sehingga menjadi bentuk sekarang ini yang begitu megah dan kokoh. 

6. Jabal Uhud
Jabal Uhud
Jabal Uhud terletak sekitar 5 km dari Masjid Nabawi, Madinah. Pada tahun 625 M, 3000 prajurit Mekah (kaum Quraisy) di bawah pimpinan Abu Sufyan bergerak ke Madinah, dan memutuskan berperang di dekat Uhud melawan 700 tentara Muslim yang dipimpin langsung oleh Rasulullah di kota Madinah. 


Pada mulanya, pihak Quraisy terdesak dalam pertempuran. Tetapi, pasukan pemanah Muslim yang ditempatkan di atas bukit untuk melindungi balatentara Muslim lainnya, meninggalkan posisi strategis mereka dan terjun ke kancah pertempuran karena kawatir tidak akan diperhitungkan dalam pembagian rampasan perang. Akhirnya, keadaan berbalik secara drastis, pasukan Muslim diporakporandakan bala tentara Quraisy. Pos di atas bukit direbut oleh kaum Quraisy dan pasukan muslim yang tersisa di sana dibunuh, termasuk Hamzah paman Rasulullah. 


7. Arafah dan Mina
Gunung Arafah
Tempat ini adalah bagian dari ritual Haji. Arafah terletak 20 km dari tenggara kota Mekah. Pada saat 9 Dzulhijah, para jamaah akan pergi ke Arafat dari Mina untuk melakukan wukuf (menghabiskan waktu sepanjang hari untuk memohon kepada Allah memaafkan dosanya dan berdoa untuk kekuatan pribadinya di masa mendatang). Pada saat Umroh, tidak melakukan wukuf.


Tenda untuk bermalam di Mina
8. Jabal Rahmah (Jabbal ar-Rahmah)
Jabal artinya gunung atau bukit, sedangkan rahmah artinya kasih sayang. Tempat ini adalah simbol romantisme dari pertemuan Adam dan Hawa untuk pertama kalinya di bumi. Makanya di tempat ini, para pengunjung akan berlomba-lomba menuliskan pakai pulpen atau spidol di batu-batu dan ditugu berisi namanya dan nama (calon) pasangannya agar terkabul menjadi pasangan dan menjadi jodoh yang penuh rahmah. Hehe.. saya melihatnya seperti vandalisme.. tapi ya sutralala.. begitulah kebiasaan (buruk) nya. Banyak juga yang berdoa dan sholat di puncak bukit serta sudah pasti mengucap syukur.


Tugu Jabal Rahmah
Tinggi gunung ini 70 meter berupa bukit batu yang cukup pegal buat lansia, di mana letaknya dekat dengan Arafah (tenggara kota Mekah). Menurut tradisi Islam, bukit ini adalah tempat Nabi Muhammad berdiri dan menyampaikan khotbah perpisahan kepada umat Muslim yang telah menemaninya haji pada saat menjelang akhir hidupnya (10 Hijriah/631-632 Masehi). Membuat kita terharu bukan... 
Jabal Rahmah dan Es Krim
Setelah berpanas ria, dan selesai menghayati bagian dari sejarah Islam, enaknya makan es krim. Harganya 5 riyal per cup (1 riyal sekitar Rp.3.800), dan sungguh menyegarkaaaann...
9. Mata Air Zubaidah
Saluran Zubaidah
Zubaidah binti Ja'Far ibn Mansur paling dikenal dari para ratu Abasiyah, meninggal pada tahun 831 M. Pencapaian tertingginya adalah perencanaan dan eksekusi proyek jalan dari Baghdad ke Mekah. Sebelumnya sudah terdapat saluram, tapi beliau melihat banyak peziarah atau jamaah yang sekarat karena kehausan dan kehilangan arah karena padang pasir dan badai pasir. Untuk mengatasi masalah tersebut, beliau merencanakan dan membangun rute yang baik dengan dinding yang dibangun dan naungan untuk melindungi traveler dari kondisi cuaca yang buruk. Struktur bangunan sangat kuat dan dapat bertahan kuat dan utuh selama beberapa abad.

Pada saat ziarah ke Mekah yang kelima, beliau melihat bahwa kekeringan telah menghancurkan dan mengurangi sumur Zamzam. Beliau memerintahkan agar sumur diperdalam dan menghabiskan 2 juta dinar (setara dengan 5.950 kg emas murni atau miliaran dolar) untuk dapat meningkatkan pasokan air dari Mekah dan provinsi sekitarnya. Dengan demikian dikenal dengan Mata Air Zubaidah. 


Letak saluran ini berada di bukit-bukit dekat Mina dan Arafah. Saya tidak jelas melihat salurannya karena hanya ditunjukan oleh pemandu wisata dari dalam bis. Jadi gambarnya saya ambil dari sini

10. Masjid Terapung (Floating Mosque)
Terletak di garis pantai laut merah Jeddah. Sebenarnya tidak dibangun terapung, tetapi bangunan ini dibangun di pinggir pantai dan pemancang beton ditanam menembus dataran pada pantai untuk menopangnya, jadi terlihat seperti terapung.


Masjid Terapung
Dahulu kala, masjid ini namanya adalah Masjid Fatimah. Namun tidak ada kaitannya dengan Fatimah putri bungsu Rasul dengan Siti Khadijah, sehingga untuk menghindari persepsi dan perilaku jamaah yang mengkultuskan masjid ini seperti sama halnya dengan Kabah, maka diganti namanya menjadi Masjid Terapung. Jadi masjid ini tidak ada istimewanya, sama halnya dengan masjid-masjid lain sebagai tempat ibadah. 
Pemandangan dari Masjid Terapung
Cuma tetap saja istimewa buat saya, sebab di tempat ini disuguhkan pemandangan dan aroma laut yang menenangkan. Anginnya menghembus cukup kencang... gamis dan selendang terhempas ria dengan gembira. Masjidnya pun indah. Cukup sepi karena jauh dari pusat keramaian. Pendatang yang singgah ya biasanya para jamaah umroh.

Di sana ada pedagang menjajakan buah delima dan angggur, salah dua yang jualan berasal dari Madura. Hehe.. lancarlah perniagaan. Enak bisa berbagi cerita.



11. Pasar Kurma (Medina Date Market)
Di sini beragam macam kurma ada. Di jual kiloan. Yang nyerbu belanja ya banyak orang Indonesia.. yang jual juga. hehe.. Boleh nyobain sepuasnya (asal ga malu). Mau sampai kenyang nyicipin doang tapi enggak beli juga bisa. hehe.. katanya sih murah. Tapi yang jelas, memang jenis kurma yang ditawarkan ada banyak. Saya sih sukanya kurma yang sudah pasti manis, enggak terlalu basah (agak kering) supaya enggak lengket, dan ergonomis untuk masuk ke dalam tas koper biar ndak ribet. Harganya perkilo bervariasi, saya dapat kurma madu dengan 80.000 rupiah/kilo (bayar tetap pakai riyal). 

----

Demikian di atas cerita yang saya kulik dari berbagai referensi untuk tempat-tempat yang saya kunjungi dan atau sekedar saya lihat dari jauh. Salam..

-Y-


* M. Husain Haekal. 1992. Sejarah Hidup Muhammad. Litera Antar Nusa. 

Tidak ada komentar:

Pilihan

Kata Satre begini: "We are our choices" artinya, apa yang menjadikan dan membentuk karakter, nilai atau keadaan kita saat ini adal...