Jumat, 07 September 2012

Yuukk.. Berkebun #1

Kadang atau mungkin sering, sesuatu yang dipelajari di sekolah lalu tidak dipraktikan oleh kita. Seperti yang terjadi dengan saya. Meskipun saya lulusan Biologi, dimana sekitar kurang dari 14 tahun yang lalu saya mempelajari tentang tumbuhan dan hewan. Lalu tiga tahun kemudian, saya mendapat pelajaran hortikultura dan sempat mempraktikannya di rumah ibu kos dengan berhasil menanam cocor bebek hidroponik, namun selebihnya saya tidak pernah terpikir untuk serius menanam apapun. Jadilah saya cuma sekelebat saja memperhatikan tentang tanaman. Padahal sejak kecil, ibu saya rajin asyik masyuk dengan tanamannya yang bermacam-macam. 
--
A great experiment illustrating soil erosion!
Tiga tahun terakhir saya cukup banyak mempelajari tentang bangunan termasuk tanaman dalam ruang yang bermanfaat untuk kesehatan udara ruang dan sebagai dekorasi ruangan. Namun, titiba saya ingin berkebun ketika melihat foto dari halaman facebooknya The Rationalist. Keren ya fotonya di atas.. hehe.. insting meneliti saya muncul lagi. Pada foto itu, menggambarkan penyaringan tanaman pada media tanah yang berbeda. Tanah yang ditanami tanaman akan menyaring air dengan baik, sedangkan kalau tidak ditanami tanaman, selain air menjadi keruh, juga terjadi erosi. Ini berarti, air tidak ditahan atau diserap oleh tanaman, tetapi akan langsung mengalir ke daerah yang lebih rendah, yaitu sungai dengan membawa sedimen (tanah). Sedimen yang terbawa oleh air ke sungai membuat sungai jadi cepat dangkal. Selain itu, risiko banjir dan erosi serta tanah longsor menjadi besar. Nah.. ini sekilas tentang tanaman dan lingkungan, tentunya kalau ingin googling lebih niat, teman-teman akan mendapat informasi yang lebih mudah dipahami dan lebih jelas. 

Berhubung contoh diatas adalah manfaat penyaringan air oleh tanaman pada lahan tanah, sedangkan rumah yang saya tinggali tidak ada tersisa lahan tanah secuil pun. Kalaupun ada tanah, ya tempatnya di pot. Jadi kalau menanam di pot, saya tidak akan mendapat manfaat penyaringan air tanah. Tapi, hal ini tidak menyurutkan saya untuk bertanam. Karena saya pikir, kalaupun fungsi tanaman tidak bisa menyerap air, namun setidaknya fungsi fotosintesis dari daun yang menghasilkan oksigen dan menyerap polusi udara dapat bermanfaat bagi kehidupan. Selain itu juga, tentunya saya ingin mencoba tanaman yang bermanfaat, lalu saya mulai mencoba CABAI.. Asiiikk.. Bertanam dimulaii!!!

Saya beli benih cabai di toko Trubus, lokasinya di parkiran Carrefour jl. MT Haryono, harganya Rp.12.500,-. Satu bungkus berisi 350 biji. Komposisi tanah dengan pupuk kandang adalah 1:1. Kalau susah mencari tanah, bisa langsung beli campuran tanah dan pupuk sekarung harganya Rp. 25.500,-, juga bisa dibeli di Trubus dan tukang tanaman. Saran petugas Trubus, sebaiknya media tanam cabai tidak usah dicampur dengan sekam, karena suhu tanah akan meningkat, sedangkan cabai cocok untuk suhu yang sedang. Jadi saya turuti nasehatnya, kan saya pemulaaa..

Awalnya biji-biji disemai di pot besar. setelah mulai tumbuh daun pada umur seminggu, tanaman mulai dipisahkan, sebab akarnya mulai bergerilya. Kalau terlanjur besar, nanti akarnya bisa bergumul ditanah dan rajut merajut. Nah.. untuk menghindari ini, jadi saya pisahkan dan pindahkan ke wadah baru yaitu potongan botol air 1,5 liter dan bekas wadah eskrim (sekalian memanfaatkan botol bekas pakai). Jangan lupa disiram setiap hari, pada pagi hari atau malam hari.


Niatnya saya ingin cerita tentang pertumbuhan cabai saya sampai berbuah. hehe.. jadi cerita ini bisa beberapa bagian nih. Karena menurut beberapa bacaan, panen pertama cabai sekitar umur lebih dari 3 bulan dan panen puncak pada umur 7 bulan. Wah.. lama bener ya.. Sabar, mudah-mudahan bisa konsisten untuk bumi tercinta... 

Setiap pagi bangun tidur, saya punya semangat baru.. senyum-senyum menyapa tanamanku yang cantik-cantik. Agak aneh ya.. tapi mungkin ini yang namanya kenikmatan mengerjakan kegiatan yang kita suka. Akhirnya saya merasakan, apa yang Ibu saya kerjakan dengan keasyikannya berkebun. Nikmatlah pokoknya...


Oiya, kebetulan minggu lalu 2/9/2012, @IDberkebun mengadakan #tanamserentak di 23 kota. Dan senangnya, saya bisa bergabung meramaikannya di CampSenopati bersama @Steakholycow. Lumayan dapat ilmu berkebun tentang cara menanam sayur dan nambah teman serta dapat burger gratis. Hehe... Yuuuk mulai berkebun :) 

-Y-

Tidak ada komentar:

Perkawinan Tanpa Anak (Bagian IV)

Ancol, 2012 Belum lama diminggu lalu, muncul lagi istilah childfree saat seorang kawan menanyakan keadaan saya. hehe.. sudah lama rasanya to...