Selasa, 04 Januari 2011

Indoor Plant for Health and Comfort

Pada skala laboratorium, penggunaan tanaman hias (Zamioculcas zamiifolia (daun dolar) dan Aglaonema modestum (daun sri rejeki)) di dalam ruang berukuran 0,6 x 0,6 x 0,6 m dapat mereduksi 25 ppm benzene (salah satu senyawa dari VOC) sampai dengan konsentrasi 0 selama 2-8 hari1. Selain itu, tanaman hias di dalam ruang juga bermanfaat untuk mereduksi C02 dan CO baik di dalam ruang ber AC (penurunan CO2, 10%; CO, 92%), maupun gedung dengan ventilasi alami (penurunan CO2, 25%; CO, 86%) dengan menggunakan tanaman Dracaena ‘Janet Craig’1. Dengan penerangan yang cukup, tanaman hias dapat mengembalikan kesegaran udara dalam ruang melalui dua mekanisme: menyerap CO2 pada saat fotosintesis, dan melepaskan O2 sebagai produk yang dihasilkan.


Secara psikologis, tanaman hias sebagai salah satu elemen unsur alam di dalam ruangan dapat mempengaruhi kinerja kognitif dalam lingkungan pekerjaan kantor2. Keberadaan tanaman hias di dalam ruang rawat inap sebuah rumah sakit memiliki daya tarik tinggi bagi pasien sehingga dapat mengurangi stress bila dibandingkan dekorasi atraktif lainnya seperti lukisan. Hal yang menjadi kendala adalah berkurangnya ruang gerak petugas medis dan potensi kontaminasi biologis dari tanah dan air pada tanaman, oleh karena itu perlu pemeliharaan secara periodik3.

Preferensi manusia dalam menanggapi keberadaan tanaman hias di dalam ruang dapat dijelaskan melalui teori evolusioner yaitu bahwa manusia memiliki kecenderungan alami untuk memilih unsur-unsur alami terhadap benda-benda buatan manusia4. Akibatnya, manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk memperhatikan dan merespon positif terhadap unsur-unsur alami5.


Referensi:


  1. Tarran J., F. Torpy, M. Burchett. 2007. Use of Living Pot-Plants to Cleanse Indoor air – Research Review. Proceeding of Sixth International Conference on Indoor air Quality & Energy Conservation in Buildings-Sustainable Built Environment, Oct 28-31, 2007, Sendai, Japan Volume III, 249-256.
  2. Ruth K.R., K.H. Evensen, D. Rich, G. Sjǿstrǿm, G. Datil. 2010. Benefits of Indoor Plants on Attention Capacity in an Office Setting. Journal of Environmental Psychology xxx (2010) 1e7. USA.
  3. Dijkstra K., M.E. Pieterse, A. Pruyn. 2008. Stress-reducing Effects of Indoor Plants in The Built Healthcare Environment: The Mediating Role of Perceived Attractiveness. Preventive Medicine 47 (2008) 279–283. Elsevier.
  4. Kaplan S. 1987. In Dijkstra K., M.E. Pieterse, A. Pruyn. 2008. Stress-reducing Effects of Indoor Plants in The Built Healthcare Environment: The Mediating Role of Perceived Attractiveness. Preventive Medicine 47 (2008) 279–283. Elsevier.
  5. Ulrich et al. 1991. In Dijkstra K., M.E. Pieterse, A. Pruyn. 2008. Stress-reducing Effects of Indoor Plants in The Built Healthcare Environment: The Mediating Role of Perceived Attractiveness. Preventive Medicine 47 (2008) 279–283. Elsevier.

Tidak ada komentar:

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...