Saya sedang belajar menari.
Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang saya pahami adalah pengalaman untuk belajar berserah diri saat menari di panggung bersama teman-teman penari. Pengalaman tersebut dialami dengan proses yang saya nikmati.
Gerak "sembahan silo" Bedahaya Duradasih, Penari "Arkamaya Sukma", 26 Mei 2024, Surakarta, foto Cokhy |
Saya belajar menari dengan melatih iklas, menata pikiran dan hati, serta membuka diri agar lapang dada dengan jalan melawan hawa nafsu dengan menekannya perlahan-lahan. Nafsu amarah, nafsu terhadap kesenangan yang berlebihan, nafsu terhadap keinginan yang tak ada habisnya. Proses menahan hawa nafsu yang tak perlu dilakukan serba tergesa, cukup perlahan dengan menakar dari kemampuan saya sendiri dengan tujuan yang terbaik. Saya belajar ini dari semangat yang sama yang saya peroleh dari kempel itu.
Saya beruntung mendapat komunitas yang memiliki kekuatan yang sama untuk ingin terus belajar meningkatkan kualitas gerak, ingin bersama-sama lekat dan lebur, ingin bersama-sama menghargai dan tenggang rasa.
Dengan belajar menari, saya diajarkan untuk legowo atau berserah diri dengan apapun yang terjadi setelah sebelumnya berupaya kuat dengan ikhtiar dan menyerahkan segalanya pada semesta. Legowo merupakan bentuk doa dan kontemplasi, adalah suatu hal yang membuat saya menemukan kedamaian.
Salam budaya,
-YA-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar