Minggu, 18 September 2016

Liburan ke Surabaya (Tempat Wisata)

Ini adalah penutup dari rangkaian cerita 4 hari cuti untuk Liburan di Jawa Timur. Pada tulisan sebelumnya, saya bercerita tentang liburan di Jember, Malang, dan Wisata Kuliner di Surabaya.  

Masih dengan pakai sewa mobil (sehari 250ribu tanpa sopir dan bensin di hari kerja ya), kami tidak menyewa sopir (nyupir bergantian dengan kawan saya) di wilayah Surabaya raya ini. Hasek sekaliiii....


1. Jembatan Suramadu

Saya nyeberang dulu ya ke Madura. Hehe.. mumpung nang Surabaya rek.. Uhuyyyy


Jembatan Suramadu
Mencoba nyebrang di Jembatan terpanjang di Indonesia. Manteb deh.. sepi.. pemandangannya laut dan kawat baja panjang pengkokoh jembatan.Cantik.. Inginnya turun dan foto. Tapi itukan jalan tol ya.. sejatinya bukan untuk persinggahan... jadi ya.. mari tertib berkendara. 

Jadinya kawan saya yang mengambil gambar sebab saya nyetir. hihi.. bahaya kan kalau bertingkah sambil nyupir.


2. Bukit Kapur Arosbaya, Madura

Terletak di Madura. Karena daerah Madura terbilang sepi, meski terik panas maka perjalanan terasa tetap mengasyikkan. 



Setibanya di sini.. kamu akan terpesona dengan cantiknya bukit-bukit kapur yang membentang dengan indahnya. Langit yang cerah, bikin kita ingin berlama-lama di tempat ini. Urusan foto-foto jadi nomor satu. Karena cakep banget pemandangannya. 



Arosbaya Madura

Bukit Kapur Madura
Kalau saya lihat sih, kebanyakan yang datang hanya penasaran saja. Jadi, foto-foto di area depan tanpa mengeksplore lebih jauh ke dalam. Kalau saya, tentu foto-foto dan jalan aja terus ke dalam. Kamu akan lihat para pekerja pemecah atau penambang batu kapur, dengan tekun memapas bukit, lalu membentuk batuan menjadi segiempat. Agak dilema melihatnya, kalau terus dikikis, keseimbangan alam akan terganggu. Namun di sisi lain, lahan ini menjadi mata pencaharian bagi penduduk di sekitarnya. Well.. oh well..


Panambang Batu Kapur Madura
Masuknya bayar retribusi untuk parkir mobil Rp. 10.000,-. Kalau mobil mau keluar, ya tambahin lagi aja 5000 atau lebih, biar nambah2 devisa buat warga di situ. Dikelola masih sama penduduk setempat kok. Oh iya, saya sempat menyicipi rujak di satu-satunya warung yang ada di sini. Hehe.. segerrr rek.. siang terik, sambil makan rujak. 


3. Pantai Kenjeran
Balik Ke Surabaya... 

Kenjeran itu nama wilayah yang terletak 9 km dari kota Surabaya, di batasi oleh pantai. Nah, di salah satu wilayah itu ada tempat Taman Hiburan Pantai Kenjeran (Kenpark-Kenjeran Park). Di sini ada beberapa aneka hiburan. Ada arena bermain, kuil-kuil, tempat makan, dan tempat ibadah. Harga tiket masuk berdua Rp. 10.000. Di dalam parkir, ya kasih lagi aja buat tukang parkir. Murah meriah deh. Masuk ke tempat ibadah tentu ndak bayar, asal tetap sopan ya.





Tempatnya luas. Katanya, dulu di sini ramai. Tapi seiring pembangunan kian ramai di beberapa wilayah Surabaya, maka tempat ini menjadi semakin minim pengunjung. 

Yang menjadi daya tarik Kenpark adalah wisata religi. Sebab banyak yang dapat dinikmati patung-patung dewa agama Budha. Terlepas dari agama apa yang kita anut, saya sungguh menikmati nuansa yang tersedia di kawasan ini.


Di tempat ini, saya paling suka menikmati hembusan angin pantai sambil memandang patung dewi Kwan Im di Klenteng Sanggar Agung. Belum lagi, dilatarbelakangi oleh aktivitas ibadah bagi pemeluk Tridarma, maka Dewi Welas Asih ini menjadi terlihat sangat anggun dan mempesona. Harum wangi hio juga membuat saya hanyut menikmati syahdunya ibadah para pemeluk Budha. 



Patung Dewi Kwan Im Surabaya
Di depan Sanggar Agung, terdapat patung Budha empat wajah yang terlihat sungguh megah. Berasa ada di Thailand deh. Hehe.. padahal saya belum pernah ke Thailand. Sebab saya jarang menikmati pemandangan patung sedemikian gagahnya, jadi selalu terpesona manakala dapat menikmati langsung. 


Patung Budha Empat Wajah
Satu lagi yang menarik adalah patung Ganesa. Kalau melihat patung ini, saya langsung ingin menyatukan kedua telapan tangan, dengan jari-jari mengarah ke atas, lalu menyandarkannya ke dada saya. Sembari memejamkan mata, mengucap syukur dan berharap bisa mendapat berkah kebijaksanaan seperti Dewa Ganesa. Mengapa, karena dewa Ganesa adalah dewa pengetahuan dan kecerdasan serta dewa kebijaksanaan. 


Dewa Ganesha

4. Taman Prestasi
Kita tahu, Surabaya itu terkenal dengan taman-taman yang ditata dengan baik. Di taman prestasi ini jadi tempat singgah anak sekolah dan juga remaja (termasuk saya). Hehe.. Untuk rehat sejenak, karena saya habis jalan kaki, maka tempat ini bagi saya nyaman untuk bersantai. Namun, karena itu siang hari dengan udara Surabaya yang lembab.. maka saya tidak tega melihat kawan saya sudah merah kulitnya karena alergi terlalu panas. Lalu bersegeralah kami, melanjutkan jalan kaki ke tempat es krim Zangrandi. Huhuhu... untuk kejadian ini terjadi setelah kami puas lihat-lihat taman dan berfoto ria... hihi..


Taman Prestasi Surabaya
5. Taman Bungkul
Taman Bungkul
Wah.. taman bungkul yang terkenal ini memang tiada matinya. Seru banget deh main ke sini, apalagi saat akhir pekan....wohoooo rame. Saya datang pada sabtu malam... wow.. saya terkesima lho.. anak-anak asik bermain ragam mainan, dari mulai rollerblade, mobil-mobilan, balon, sampe main tepok gambaran. Ibu-ibu sambil nyuapin atau menikmati malam. Pemuda-pemudi asik main skateboard atau sekedar nongkrong dan ngobrol. Kalau pedagang udah pasti banyak. Asoy banget deh nongkrong di taman begini, melihat aneka aktivitas yang terjadi, benar-benar menjadi ruang publik dan terjadi interaksi sosial bagi warga. Sungguh sehat untuk nuansa kota yang berisi ragam penduduk.


Taman Bungkul at night

Taman Bungkul, Taman Bermain
6. Tugu dan Monumen Nasional
Layaknya tugu dan monas di kota-kota lain, tempat ini sebagai simbol untuk mengingatkan kepada negara, bagaimana para pendahulu melakukan perjuangan untuk meraih kemerdekaan di negri ini. Lengkap dengan ruangan yang tertata rapi, diorama dan keterangan sejarah dalam dua bahasa (Indonesia dan Inggris). Membaca satu persatu informasi yang ada, kita bisa belajar banyak memahami sejarah kemerdekaan di kota ini. Haruuuu deh.. 


Tugu Surabaya

Patung Proklamator Tampak Belakang

Monumen Nasional Surabaya
7. Monumen Kapal Selam
Di sini kamu bisa mengamati seluk beluk kapal selam jaman perang. Bagaimana isi dari kapal selam, tempat mesin, tempat tidur, kamar mandi, tempat navigasi, dan lain-lain lagi. 

Sambil melihat, sembari ngebayangin gimana ya kalau kita yang berada berbulan-bulan lamanya tinggal di dalam tempat yang luasnya terbatas dan ada di bawah permukaan air. huhu.. bikin merinding... seru dan pengalaman hidup yang luar biasa pastinya. 


Tentu tempat ini cakep banget untuk foto-foto. Tapi sayang, saya lupa simpan fotonya. hehe.. Jadi kamu lihat sendiri ke Surabaya ya.


----

Demikian cerita Surabaya.. masih buanyak yang bisa dikunjungin. Buat saya, segitu itu udah damaikan hati banget. Penuh riang gembira. Terima kasih Surabaya yang tertib dan cantik. Ayo arek arek sedoyooo.. datang ke kota Pahlawan yuuuuks... 

-Y-

Wisata Kuliner Surabaya

Ini tulisan rangkaian cuti Liburan ke Jawa Timur, yang tulisan sebelumnya ke Jember dan Malang. Sekarang adalah liburan ke Kota Pahlawan.. Surabaya (September 2016)! 

Banyak sekali yang ingin diceritakan di sini, karena banyak sekali tempat wisata dan wisata kuliner yang dapat dinikmati. Jelajah Surabaya di bawah ini dilakukan dua hari dengan sewa mobil di tempat yang sama dengan waktu saya liburan ke Malang. Kali ini tanpa sopir, sebab saat itu cuaca cerah. Dan saya yakin tempat wisata akan jelas atas petunjuk GPS di telepon genggam saya. Tapi sebelumnya, saya sudah membuat daftar destinasi yang akan saya kunjungi. Supaya menghemat waktu. Dan jika mentok tidak tahu jalan, saya tinggal tanya saja sama warga di sekitar yang saya yakin mereka ramah dan tidak keberatan untuk memberikan informasi.

Sewa mobil tanpa supir dengan jaminan foto SIM adalah 250ribu rupiah/hari. Bensin beli sendiri untuk keliling Surabaya, kira-kira habis 150ribu. Ini juga masih lebih. 

Menyupir sendiri di kota orang untuk dinikmati itu punya sensasi yang berbeda. Berasa menyatu dan jadi warga sini, sebab bisa merasakan budaya dari cara kita menyetir. 

Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Jakarta. Sejak di bawah pimpinan Ibu Risma, kota ditata menjadi rapih, indah dan nyaman untuk aktivitas fisik warga. Lalu lintas juga tertib, nyaman sekali saya nyupir di kota ini. Tidak ada kemacetan yang berarti. Warga menyetir dengan sopan dan tertib, tidak ada klakson yang bersahut-sahutan. Apalagi salip-salipan dan kebut-kebutan. Saya kagum lho. Berasa manusia banget di sini.. maksudnya tidak pakai stres dan tak perlu ada umpatan. Semoga kota-kota besar lainnya juga dapat meniru ketertiban berlalu lintas seperti di Surabaya ini.

--
Kali ini saya tulis rangkaian tempat wisata kuliner saja ya. Untuk tempat wisatanya saya akan tulis di kolom berikutnya. Tentunya rangkaian waktunya jadi tidak linier dengan tempat wisata lain yang saya kunjungi. Tulisan ini barangkali dapat membantu teman-teman untuk memilih wisata kuliner yang ada di Suarabaya berdasarkan pengalaman saya.

1. Soto Madura Wawan

Soto Madura Wawan - Surabaya
Terletak di Jl. Ir. Sukarno, menyajikan soto daging dan jeroan yang rasanya segar dan gurih. Untuk makan bertiga menghabiskan 95.000. Lumayan harga premium ya. Karena tempatnya semacam resto gitu, apik dengan interior yang niat, serta nyaman. Tapi rasanya, menurut saya sih lumayan meski kurang gimana gitu (kalau ini sesuai selera sih). Kalau pakai tambahan kerupuk ngebantu nambah sedap. Dan karena saya makan di saat sarapan serta dari perjalanan jauh, maka ludeslah satu mangkok... nyam... 

 

2. Soto Ayam Lamongan Cak Har

Tempat makannya ramai banget. Seru deh. di sebelahnya ada Kafe juga yang nyajikan hidangan ala kafe yang beragam. Anyway.. perorang makan di soto ini hanya sekitar 30 ribu. Murah meriah ya.

Sotonya enakkk dan segarrr.. soto ayam pakai kuah santai yang rasanya gurih, pakai bubuk koya (terbuat dari kerupuk udang dan bawang putih). Makan siang dengan soto yang enak banget,ditambah harga yang murah meriah dan di tempat yang cukup nyaman ini, tentulah membuat kita puasssss.

Letaknya di Jl. Arif Rahman Hakim.



Fotonya silakan browsing sendiri.. hehe.. keburu asik makan jadi lupa foto. hihi... Kudu.. harus ke sini.... 


3. RM Seafood Layar


Restoran premium ini menyajikan menu aneka ragam seafood yang segar. Restorannya ramai pengunjung, tempatnya bersih dan bagus. Di muka resto, kita akan disuguhkan aneka binatang laut yang ingin dilihat dan dipamerkan kesegarannya. 


RM Seafood Layar Surabaya
Sayang fotonya ga representatif ya.. sebab udah keburu nafsu makannya, jadi ga kepikiran foto dulu. hehe...Soal rasa, tidak perlu ragu, uennnak banget. Datanglah dalam keadaan perut lapar agar tidak rugi dan jadi enggan untuk menyisakan makanan. Harganya terbilang mahal, namun sungguh terbayar dengan rasanya yang enak, mantab dan syedap. Makan berdua dengan menu ikan bakar, cumi dan tumis kailan menghabiskan sekitar 200rban. 



Sebenarnya tempat serupa juga bisa ditemui di Jakarta seperti Bandar Jakarta Ancol dan Djemahdi di Pantai Indah Kapuk. Tapi ya.. sesekali makan seafood premium di Surabaya menurut saya harus direkomendasikan. Hehe..Monggo dicicipi.


4. Kepiting Cak Gundul


Ini adalah sejenis resto seafood yang lain lagi nih. Menu utamanya kepiting, dengan beraneka rasa. Makan malam dengan menu ini seru banget lho. 


Disebut Kepiting Cak Gundul karena pemiliknya berkepala pelontos alias gundul. Menurut google ada beberapa cabang di Surabaya. Supaya tidak menyesal, kami memilih daerah yang paten, yaitu di jalan raya Kupang Indah.



Kepiting Cak Gundul - Surabaya
Kepiting Mentega Cak Gundul

Kepiting Asam Manis Cak Gundul
Satu porsi kepiting cukup untuk dua orang. Waktu itu saya kalap memesan karena laparnya. Kami pesan yang rasa asam manis dan mentega, ditambah dengan kangkung dan minuman. Jadilah kami tidak habis karena ternyata, makanan yang keluar banyak sekali untuk berdua. Untungnya sisanya bisa dibungkus dan bisa untuk oleh-oleh pulang ke Jakarta dengan packing yang layak untuk dibawa oleh penumpang pesawat. Untuk menu tersebut, kami menghabiskan kocek 400ribu....ck..ck..ck.. mayan juga ya.. untung bisa sekalian untuk oleh-oleh..



5. Sate Klopo Ondomohen
Sate Klopo Bu Ipah


Sate Klopo Bu Ipah
Kali ini adalah makanan unik, yang belum saya temui di Jakarta. Di warung ini, tersedia sate ayam dan sate kambing yang dibalut dengan parutan kelapa kering yang gurih, kemudian dilumuri bumbu kacang plus bumbu kecap. Saya sukaaaaaaa.... rasanya enakss... 

Makannya dengan lontong dan minum teh manis dingin untuk makan siang, buat kami berdua hanya habis sekitar 60.000 IDR. Asik ya..





Jam Antik

Tempatnya sih sekedarnya, di pinggir jalan berupa bangunan yang permanen dengan penyejuk kipas angin dan hiasan koleksi aneka jam meja kuno (tanpa baterai yang tetap hidup), namun kurang terawat dengan baik. Yah.. maklumlah.. harganya saja murah meriah untuk lokasi warung yang berada di tengah kota. 





Untuk sarapan, makan siang atau untuk makan malam.. menu ini direkomendasikan lho. Ayo dicoba....

6. Bebek Sinjay Madura


Bebek Sinjay - Madura
Bebek Sinjay ini ada beberapa cabang, dan orisinilnya dari Madura. Belum tahu kenapa namanya begitu ya, mirip-mirip nama India. Karena penasaran dengan rasanya, maka kamipun berburu ke Madura demi bebek. Harganya dua porsi dengan minum, hanya 52.000. Kawan saya senang banget sama Bebek ini, sebab krispi gitu. Sambelnya, pedessssssh...


Bebek Sinjay Madura

Warungnya pakai atap seng, rangka baja ringan, dengan dinding setengah terbuka, luas banget. untung atapnya tinggi, jadi meski udara panas, masih bisa tertolong dari angin yang berhembus. di sini melayani sendiri, jadi kamu harus pesan, ambil dan bayar sendiri. Kalau mau membawa pulang untuk oleh-oleh, tempat pesannya beda, di loket sebelahnya. Seru deh, rame banget.

7. Zangrandi Ice Cream


Wohooo.. sampailah kita ke makanan penutup yaitu es krim. Siapa yang bisa tahan untuk menolak es krim?? Pasti tidak ada. Hehe.. yuk yuk... coba ke sini. Ini macam Resto Ragus-nya Jakarta, dan Es Krim Oen-nya Semarang. Asik yaaa.. Surabaya juga punya tempat es krim legendnya.

Terletak di Jl, Yos Sudarso. Kalau dari tempat Sate klopo menuju ke tempat ini, kurang dari 700 meteran. Jadi bisa jalan kaki kalau kamu tidak bawa kendaraan. Sebab di antara kedua tempat ini, kamu bisa mampir ke Taman Prestasi. Duh .. asik banget ya Surabaya.. banyak tamannya.

Zangrandi Ice Cream


Kami pesan menu Macedonia (rasa vanila dengan kuah rum) seharga 40ribu dan Black Forest Slice (rasa coklat dengan campuran bolu) seharga 33ribu. Swegeeerrr.... meski menurut saya sih masih kalah swedap dengan Rum raisinnya Es Krim Oen.. hehe.. ahh .. ini mah masalah selera.

MacedoniaZangrandi
Black Forest Zangrandi
Tempatnya sangat nyaman, berupa dari luar tampak seperti bangunan tua di kawasan pusat kota yang rapih dan bersih. Interiornya elegan, dan toiletnya bersih. Asik banget buat ngobrol dan bersantai. Saya di sini bisa baca koran segala lho karena tempatnya cozy begitu. hehe...  

Oleh-oleh Surabaya


Banyak banget yang khas di Surabaya. Saya beli almond cryspi, teng-teng, sambal Bu Rudy (yang pedesnya ampuuuunnn), Belinjo cookies, dan yang paling enak adalah Bandeng asap (ada yang presto dan enggak). Bisa dibeli di bandara lho, Itu rasa bandeng asap yang prestonya... uenaaaakk banget (harganya 55.000 per ikan). Beneran deh. Saya beli di Bon Bon Voyage dalam bandara. Sayang tidak terdokumentasikan karena lupa keburu dilahap. Hehe...


--

Yak.. sedulur-sedulur.. sekian pengalaman wisata kuliner saya di Surabaya.. monggo-monggo.. marakkanlah kota Surabaya dengan menjadi turis domestik, Pasti seru deh.. apalagi kalau jelajahi tempat wisatanya di tulisan saya berikut ini (Tempat Wisata Surabaya), Yuuuukkkkk...

-Y-

Liburan ke Malang

Masih sambungan rangkaian sesi cuti liburan ke Jawa Timur.. sekarang ke Malaaaangggg... 

*intro curahan hati
Bapak saya dari Malang, sayang sekali ketika beliau masih hidup, kami sekeluarga tidak banyak diperkenalkan mengenai tempat kelahiran almarhum. Saya kehilangan sense memiliki daerah ini, padahal saya jelas sekali memiliki darah asli Malang.

Sekitar tahun 2002, saya pernah berkesempatan keliling Jawa Timur ke tempat-tempat wisata karena kemurahan hari kawan saya untuk mengajak saya mengikuti tur keluarganya. Tapi waktu itu saya belum kenal dengan blog, jadi belum bisa menuangkan keindahan dan kedamaian Jawa Timur di sini. 

Sekarang (September 2016), saya berkesempatan untuk jalan-jalan lagi ke (my lost-jika bisa dibilang begitu) kampung halamanku.. yeayy... i was so excited...

Ini adalah satu hari perjalanan. Dimulai dari Stasiun Jember yang pakai kereta Logawa ke Stasiun Gubeng Surabaya, lalu saya telepon rental mobil pak Rusdi (Please do call him if you need to rent a car_08133035030). Saya lupa nama rentalnya, kenal beliau dari supir uber yang kemarin saya ceritain di Liburan ke Jember. Beliau baik, helpfull dan ramah. Jadilah kami dijemput di stasiun. Pakai supir sebab, karena ini perjalanan ke luar kota, maka supir plus mobil adalah 450 ribu belum termasuk bensin dan tol ya. Kalau kalian pergi ramai-ramai, sewa mobil akan lebih murah kan. Yuk kita mulaiii...

1. Coban Rondo

Coban artinya air terjun, rondo artinya janda. Jadi disebut begitu karena menurut legenda, tempat ini merupakan tempat Dewi Anjarwati menanti suaminya Raden Baron Kusuma yang bertempur melawan pria yang ingin merebut hari Dewi yaitu Joko Lelono. Dewi tetap menunggu di coban tersebut hingga menjadi rondo. Begitulah asal usul nama Coban Rondo.

Tiket masuk per orang adalah Rp.15.000/orang dan Rp.10.000/orang. Saat masuk akan disambut oleh kelompon monyet yang lucu-lucu. Tipsnya jangan berikan makanan dan menjinjing sesuatu yang buat monyet-monyet ngikuti kamu. Kelihatannya mereka terbiasa beriteraksi dengan pengunjung, jadi kalau kamu dianggap mereka bergelagat untuk berinteraksi, maka mereka akan ikutin kamu. Jadi jauh-jauh deh, dan jangan beri mereka makanan. 

Jarak dari pintu parkir mobil ke tempat air terjun hanya sekitar 200 meter. Di sekitarnya terdapat masjid dengan air yang sangat segar, pepohonan, keluarga besar monyet yang akan hilir mudik dan taman serta bebatuan yang bagus untuk spot foto kamu. 
Selamat datang di Coban Rondo
Saya selalu sukaaa sekali tempat ini.. sejuk, indah, bersih. Pemandangan bukit terjal dengan pepohonan nan rimbun, dan pada ketinggian 84 m, air tercurah bebas membentuk telaga yang mengalirkan air menjadi sungai di bawahnya. Saat itu cuaca sedang cerah, jadilah sempurna pemandangan di sekitarnya. 

Coban Rondo Batu Malang
Menikmati air yang mengalir dari air terjun, pasti buat kamu ingin berendam atau sekedar mencelupkan kaki untuk berlama-lama di situ karena segarrrr banget. Belum lagi kamu dimanjakan pemandangan alam yang cantik banget. Dedaunan nan hijau dan lumut yang senantiasa menghiasi bebatuan menyumbangkan pemandangan alam yang luar biasa. Apalagi sembari duduk di bebatuan dekat air terjun, duh.. cipratan air ke tubuhku karena tekanan air terjun yang menyentuh sungai dan juga tersapu angin, bikin betah banget. Kalau egois .. rasanya pingin terus dekat dengan air terjun, cumaaa... kasian kan kalau lama-lama, kasian orang lain yang mau abadikan pemandangan alam ini juga. hehe...

Menikmati sambil mengabadikan Coban Rondo
Yuk lanjut ke tempat berikutnya.

2. Wahana Labirin

Ini masih di kawasan Wisata Alam Coban Rondo, ada banyak wahana yang bisa kamu nikmati. Saya hanya menikmati pemandangan air terjun dan taman Labirin ini. Taman ini merupakan taman yang berisi tanaman semak teh-tehan setinggi 2 meter yang dibuat labirin dengan titik tengah berupa bangku taman. Tiket masuk ke taman ini Rp. 10ribu/orang. 

Untuk menikmati keunikan taman labirin, sekaligus untuk mengintip jalur yang akan kamu ambil untuk sampai ke titik tengah, maka kamu bisa naik tangga menuju pos utama, sebelum memasuki taman. Nah dari sini kamu bisa ambil foto utuh taman labirin ini.


Di sekitar taman ini, kamu bisa menikmati kesejukan sambil diiringi musik alam yang dimainkan oleh tonggeret (serangga yang menghasilkan bunyi karena adanya sepasang gendang pada bagian depan di bawah perutnya). Kalau di Jakarta, kamu pasti tidak akan mendengar suara ini. Syahdu deh. Tentunya tidak lupa untuk foto-foto. Hehe..

3. Wisata Payung Batu

Ini tempat makan siang kami, berupa deretan warung semi permanen terbuat dari bambu dan kayu. Berada di pinggir jalan raya menuju kota Malang, yang menawarkan kesejukan udara dan pemandangan alam di bawahnya. Sepertinya kalau malam akan terlihat cantik karena letak warung di pinggir jalur terjal. 

Makanannya bukan khas daerah, tapi khas daerah puncak seperti jagung bakar dan mie rebus. Ada juga ayam bakar, nasi bakar dan macam-macamnya. Kami.. hehe.. makan mie rebus pakai cabai dan teh hangat. waduhh syedap..

Mie rebus plus teh hangat. Maknyus..
Lanjut yuk..

4. Museum Angkut

Museum ini tenar banget dan kekinian karena baru dibangun tahun 2014 dan mengklaim sebagai museum angkut terbesar se Asia. Tiket masuk 80ribu/orang, tidak hanya ragam angkutan (segala macam alat transportasi) di dunia yang ditunjukkan, tetapi juga replika keunikan daerah-daerah di dunia, antara lain: seperti Paris dan Hollywood juga disajikan di tempat ini. Jadi untuk harga tiket masuk yang terbilang mahal ini, membuat saya puas menikmatinya.


Museum Angkut Batu Malang

Pemandangan Gunung di Museum Angkut
Banyak sekali momen yang ingin diabadikan karena spot artifisial yang disajikan sungguh kontras dengan daerah ini. Coba ya, kamu bisa mejeng di Casino, Broadway, Pecinan sampai Jakarta Kota. Kamu bisa nyebrang di Abbey Roadnya the Beatles. Kamu bisa akting jadi Pilot atau penumpang VVIP pesawat, atau berasa naik jet pribadi. Kalau ingin terlihat petualang, kamu bisa naik motor dan mobil dari jaman perang, atau naik vespa. Bisa juga kamu duduk manis dan romatis di kafe yang dihujani lampu hias. Atau mau akting jadi pelukis, buronan, pemadam kebakaran atau sherif. Hehe.. seru banget deh. 
California ala Museum Angkut
Di sini juga ada toko-toko makanan dan suvernirnya. Lengkap banget deh, sampai lupa waktu. Minimal dua jam untuk menikmati setiap wahana yang ada. Ini juga saya ga pakai mikir layaknya menikmati museum karena saking banyaknya informasi yang mau dilahap, malah jadi lieur euuuy (ceuk urang sunda teh artinya pusing.. hehe). 
Holywood di Museum Angkut Malang
Jadi saya di sini benar-benar memanjakan dan memperkaya visualisasi. Kemudian, diakhir sesi lihat-lihat ini ditutup dengan makan kue putu yang hangat.. nikmat banget.

5. Bakso President dan Bakso Bakar

Agak galau kala itu, mau nikmati kota Malang atau makan bakso President yang tersohor itu. Berhubung waktu sudah malam, dan kami masih ingin menyiapkan energi untuk jalan-jalan besok, serta harus kembali ke Surabaya, maka diputuskan makan bakso saja.

Makan malam dengan bakso. Kalau di Jakarta disebutnya bakwan Malang. Cuma di Malang rupanya ndak ada tuh bakwan Malang. Adanya bakso yang dihidangkan dengan pilihan pakai bakwan, mie atau lainnya. Bakso President berupa warung permanen yang letaknya dipinggir rel kereta. Uniknya, kalau ada kereta lewat, bakalan kamu nikmati juga pemandangan dan suara kereta yang melintas.

Untuk rasa bakso President ini menurut saya sih tidak sesuai yang diharapkan. Kalau bisa dibilang, rasanya bukan selera saya. Masih enak bakwan Malang abang-abang yang lewat depan rumah saya di Jakarta. 

Bakso President Malang
Hidangan lain yang terkenal di Malang adalah bakso bakar. Sate bakso yang diberi bumbu dan dipanggang,rasanya manis dan kenyal. Rasanya kalau yang ini menurut saya lumayan. Hehe .. sesuai selera.

Bakso Bakar - Bakso President Malang
Untuk harga memang terbilang murah, 82ribu bertiga (3 porsi bakso,minum dan 3 tusuk bakso bakar). Lumayanlah untuk mengisi perut dan nambah pengalaman baru. 

Dan berhubung terbatasnya waktu, maka kembalilah kami ke Surabaya dengan saya sudah terlelap di sepanjang jalan dari bakso President menuju Surabaya.. ahaha... Bangun-bangun sudah berada di depan hotel Quest yang terletak di kota Pahlawan. 


Jika ada kesempatan lain, ingin sekali saya mengitari kota Malang, alun-alun dan menikmati segala ornamen kota. Sebab Kota Malang disebut juga dengan Zwitserland van Java karena dikelilingi dengan pegunungan dan kotanya tertata rapi. Belum pula saya menikmati makan khas Malang yaitu menjes (sejenis tempe). Semoga ada kesempatan lagi ya. 

Monggo ayo.. ayo ke Malang.. suwwejuk dan apik tenan lho... uhuuuu....

-Y-  

Liburan ke Jember

Pantai Jember
Ini adalah seri berlibur dengan ambil cuti 4 hari untuk ngider di Jawa Timur (September 2016).. cihuyy.. mantap banget deh.. 

Jawa Timur itu kan luas banget ya, kali ini destinasi yang bisa dicapai dengan segala keterbatasan dari mulai waktu, duit dan tenaga. hehe.. yaitu Surabaya, Jember dan Malang. Akan tetapi... tiga tempat ini, rasanya sudah buat sweneng banget. Karena bukan musimnya orang berlibur, jadi setiap destinasi yang dituju itu terbilang sepi dan sangat nyaman untuk dinikmati, terlebih untuk foto-foto, aduhaiiii.....

--
Pagi-pagi sekali, saya sudah ngacir ke Bandara Halim menuju Surabaya. Setibanya di bandara Juanda pagi, lalu ke kota Surabaya dengan naik uber untuk urusan kerja dulu (sebentar aja sih). Liburan kali ini, saya bersama teman wanita, berdua saja. Lalu untuk menuju Jember, saya pakai jasa travel yang akan menjemput kita dan mengantar di tempat tujuan. 

Dari Surabaya ke Jember saya coba perjalanan darat, tujuannya sih untuk lihat pemandangan dan juga karena waktu itu kereta api sedang tidak bisa pesan via online. Pakai jasa travel lumayan enak, mobilnya avanza untuk kapasitas 5 orang dan ada waktu istirahatnya (untuk ishoma). Saya naik yang jam 3 sore dengan biaya Rp. 100.000/orang, pakai travel ini dan tiba di Jember jam 9an malam. Langsung diantar ke hotel. Hehe.. pakai lama ternyata waktu perjalanannya. Sebab lajur kendaraan hanya satu dan banyak banget truk yang jalannya santai. Itu aja supirnya sudah canggih banget. Saya itu, tidur bersesi-sesi, tidur lalu melek belum sampe, lalu tidur lagi dan melek belum sampe juga. haha...keburu ndak sabaran untuk sampai di Jember.

1. Masjid Cheng Hoo Pasuruan

Dalam perjalanan, saya mampir ke sini. Masjid Ceng Ho di Pasuruan. Cakep masjidnya, mukenanya bersih dan wangi. Badan jadi segar karena membasuh wajah dan bebapa bagian tubuh.



Masjid Cheng Hoo Pasuruan
Setibanya di Jember, saya makan angkringan yang ada di dekat hotel yang berjarak 50 m, berasa mahasiswa lagi euy. hehe.. sebab kliatannya yang makan itu anak-anak mahasiswa Universitas Jember (Unej). Makan berdua hanya habis kurang dari 30rb. hehe.. murmer (murah dan meriah). 

kami menginap di hotel Royal Jember untuk dua malam. Hotel agak lama, menu sarapan cukup lumayan. Kebersihan juga lumayan. Cuma kudu beware, petugas resepsionisnya terbatas, ndak selalu stand by. Buat saya yang penting sih air hangatnya memadai, dan itu diakomodasi di hotel ini. Ada juga kolam renangnya. 

Ohiya, lupa.. waktu naik travel saya langsung ngobrol dengan supirnya yang kebetulan orang Jember, dan langsung nego-negoan untuk sewa mobil plus sopir dan bensinnya. Saya beri tahu destinasi yang mau saya datangi dengan ancer-ancer waktu yang memungkinkan. Maka sepakatlah sewa mobil dengan harga 500rb/hari, kami sudah tahu beres. Kenapa pakai supir, sebab jaraknya lumayan jauh sekitar 1,5 jam perjalanan, dan saya takut tetiba hilang sinyal. Maklumlah di daerah.

--
Pagi harinya, berhubung ada suatu urusan, maka urusan jalan-jalan di mulai jam 10 pagi. 

2. Kampus Universitas Jember

Kampusnya merupakan komplek yang terdiri atas fakultas-fakultas di dalamnya. Berada di kota dengan suasana yang rindang banget. Sepanjang jalur pedestrian itu ada naungan dari pohon, jadi nyaman buat mahasiswa untuk jalan kaki ke kampus. Cuaca sih agak panas ya, meski ndak seterik Jakarta atau Jogja.


Universitas Jember itu Unej ya, bukan Unijem :)
Buat saya, berkeliling dan lihat keadaan kampus kebanggaan daerah itu membuat saya ada gambaran. Jadi ingat kampusku tercinta.. hehe.. ingin kuliah lagi.

3. Taman Botani Sukorambi

Letaknya sekitar 20 km ke arah barat laut dari Unej. Penasaran apa isinya sih, sebab saya membayangkan suasana edukatif mengenai aneka jenis tanaman. 

Setibanya di tempat parkir, membayar retribusi sebesar 14 ribu untuk 2 orang dan parkir. Wow, ternyata ada banyak wahananya. Untuk kolam renang beraneka ragam, baik untuk anak-anak, remaja atau dewasa. Wahana permainannya, antara lain: flying fox dan rumah pohon. Untuk lebih jelasnya, sila diintip website Taman Botani



Dari parkir hingga ke wahana air akan disuguhi beragam tanaman yang dilengkapi dengan info jenis tanamannya, jadi berasa sekali nuansa pembelajaranya.


Buah Mojo
Sayangnya, dari parkiran menuju wahana itu, harus menuruni sekitar 160 anak tangga. Jadi tempat ini kurang friendly untuk yang orang tua yang sudah sepuh dan balita. Ketika saya berkunjung, sedang dilakukan perbaikan prasarana jalannya. Semoga ketika sudah rampung, bisa mengakomodasi kemudahan buat lansia dan balita ya, Jadi bisa tetap ramai dengan pengunjung. 


Kolam Renang Taman Botani Jember
Di sini, kami begitu menikmati yang namanya rumah pohon. Ada banyak tersedi rumah pohon yang menjanjikan kenikmatan memandangi beragam pemandangan, dari mulai pepohonan, kolam dan danau, serta kebun sawah dan kebun. Kami dikejutkan pemandangan kadal kecil manis yang ikut naik ke rumah pohon bersama kami. Kawan saya stres karena takut. haha...

Ketika naik rumah pohon sebaiknya ikuti aturan dengan tidak memakai alas kaki, tujuannya saya yakin supaya kebersihan tetap terjaga. Dan juga berhati-hati ya, sebab tangganya cukup curam dan tidak ada pengamannya.


Pemandangan dari Rumah Pohon


Rumah Pohon
Setelah puas dengan rumah pohon dan sedikit mengintip perpustakaan (koleksi bukunya cukup memprihatinkan karena hanya sedikit dan tidak update, juga untuk pinjam itu dikenakan biaya sewa), maka kembali kami menyusuri anak tangga yang ratusan itu. Fiuh... bugar.. bugar... Lumayan dapat udara segar dan pemandangan sawah. Cukup banget untuk mengawali buat bikin segar pikiran. hehe..

Keliatannya hanya satu warung yang menjual makanan kecil dan sekedar minuman. Jadi kami langsung pergi untuk mencari makan siang. Kembali melewati kota Jember untuk menuju destinasi selanjutnya.

4. Soto Ayam H. Syukri


Dari hasi browsing, saya belum menemukan wisata kuliner di Jember yang jadi andalan. Jadi untuk makan siang, saya mampir sekenanya saja. Ketemulah dengan soto ayam H. Syukri di Jl. Gajah Mada. Rasa sotonya biasa saja, yang bikin istimewa itu es jeruknya yang hanya 3000 rupiah per gelas yang sangat segar. Harga sotonya hanya 10.000/mangkok, ampun Ibu.. murah banget. 
Soto Ayam H. Syukri Jember
Setelah makan siang selesai, lalu kami beli bekal cemilan minum dan snack untuk mengisi iseng selama perjalanan menuju tempat selanjutnya.

5. Teluk Love Bukit Suroyo

Tiba di lokasi pantai ini sekitar jam 2 siang. Telu love adalah destinasi wisata yang terbilang baru di Jember, sekitar satu tahun terakhir tenarnya. Masih swakelola oleh warga di sekitar pantai. Sewa parkir mobil dimintakan 10.000 oleh pemuda desa. Untuk masuk ke lokasi dikenakan retribusi warga sebesar 5000/orang.. asyik.. murmer. 


Untuk menikmati indahnya pemandangan pantai, (lagi-lagi) mesti nanjak dulu. Kali ini naik turun bukit yang kira-kira jaraknya 500 m secara keseluruhan. Meski terik dan jalanan yang nanjak, tapi ga usah khawatir karena bakal kebayarrrrr banget semuanya. Plus-plus banget deh di sini. 

Nih ya.. untuk menuju gapura tempat bayar retribusi, kita sudah disuguhi kenikmatan dari sentuhan angin pantai yang dahsyat. Saat berjalan, kami berdua sampai terhuyung karena kena hempasan angin..  bo abooooo... nikmat banget... aroma pasir yang basah dan lembabnya udara pantai terus mengalir ke dalam raga ini, belum lagi pemandangan warga yang orisinil banget... warga pesisir... oh my God... bikin bangkit hasrat dan semangat baru.

Gratis tongkat kayu
Selama perjalanan menaiki bukit, banyak banget suguhan alam yang bisa dinikmati dan cantik untuk spot foto. Dari mulai hamparan rumput kering berpayungkan biru nan cerah langit siang, kemudian jalan setapak yang dinaungi pepohonan rindang, beberapa bungker (sepertinya) buatan jaman Jepang. Bungkernya keren banget.. saya sih ga kebayang buatnya.. bisa ada bungker dari batu dan semen yang paten sekali di ketinggian yang belum bisa dicapai dengan kendaraan bermotor, saya kagum. Belum lagi masih banyak monyet yang berkeliaran. Tapi ingat, kita jangan kasih makan lho dan jangan diganggu. Biarkan mereka hidup dengan alami.

  
Disepanjang jalan, cukup banyak kantong sampah. Tapi ya tetap saja kita temui sampah di mana-mana, terutama puntung rokok ya. Sebab orang kalau ngerokok, pasti ga habisin rokoknya, a.k.a sisa puntung. Nah.. penyakitnya kalau selesai merokok ya gitu, dibuang sembarangan deh.

Masih semangat dengan pemandangan laut dan desiran angin laut yang luar biasa, kami masih terus dimanjakan dengan pemandangan pantai yang cantik banget. Pantai terlihat seperti bentuk hati atau cinta, itulah mengapa disebut dengan Teluk Love. Menikmati pemandangan ini, di atas bukit dengan kanopi alam dari pepohonanan yang rindang, juga ditemani sesama primata yang cakep dan ganteng, monyet bukit. 

Teluk Love Jember
Rasanya ingin berlama-lama di spot ini. Cakep bangetttt. Destinasi ini adalah Wajib kalau kamu ke Jember. Beneran!!!. Jangan lupa setelah selesai, mampirlah ke warung warga untuk sekedar beli minuman kelapa, suegeerr.. cukup 10.000/buah. Sekaligus kita berperan untuk menambah pendapatan di daerah.

6. Tanjung Papuma

Letaknya hanya 10 menit dari Teluk Love, ini daerah kawasan pantai, tergantung keindahan yang ditawarkan. Kami memilih Tanjung Papuma karena searah untuk menuju kembali ke kota Jember. Harga tiket masuk 15.000/orang dan 5000/mobil.

Kami mengejar sunset. Untuk menikmatinya (again, hehe..) kami harus menaiki puncak bukit sekitar 50 meteran (Siti Inggil artinya tanah tinggi). Di ujung bukit ada posnya. Jalan menuju ke atas juga sudah berupa anak tangga dari semen. Sudah bagus karena dikelola oleh pemerintah daerah. 
Siti Inggil Tanjung Papuma

Sunset Tanjung Papuma Jember
Duh.. cakep banget pemandangannya. Saujana menayangkan nuansa jingga keemasan tersirat begitu besar anugerah alam yang dapat memberikan kedamaian untuk jiwa dan pikiran. Kalau enggak gelap karena hampir malam, rasanya ingin terus menikmati sunset. 

7. Warung Ibu Umi


Hari sudah gelap, kami makan malam di dalam kawasan Tanjung Papuma. Namanya warung Bu Umi. Kami pesan dua ikan bawal bakar, cumi asam manis, sambal, dan teh tawar. Ya ampunnnnn boooo... uenak bangeettttttt... Makan bertiga hanya habis 160 ribu dan masih sisa pula cuminya saking kita kekenyangan. Gile deh, kami rekomendasikan deh. Cuma sayang, masaknya lama.. hehe.. sengaja kali ya, biar kita laper berat.. hihi.. becanda lho.
Seafood Bu Umi Jember - Tanjung Papuma
Keseluruhannya mah saya puasssss pake banget. Karena... selama menunggu masakannya matang, saya bisa memandangi langit malam yang begitu jernihnya dan menenggelamkan dalam kenikmatan akan pemandangan bulan dan bintang-bintang yang luarrrr biasa indahnya. Mengapa, sebab di Jakarta hampir tidak pernah saya dapat melihat bintang yang sangat jelas (karena polusi udara). 

Jadinya.. sembari memanjakan mata dengan jajaran bintang, saya juga dimandikan dengan angin pantai yang tak hentinya hendak membalut tubuh saya dengan butiran percikan air pantai hingga badan ini terasa lengket karena suhu yang sangat lembab dan kacamata sedikit terlapisi debu pantai.  

Rasanya ingin nginep di pantai aja. Ga ingin pulang ke kota. hehe.. Sayang, sudah waktunya kembali ke Kota Jember.

8. Kafe Kolong

Ini nih kelihatnya tempat hangout andalan pemuda pemudi kota Jember. Memanfaatkan kolong jembatan dengan desiain vintage dan nuansa kayu. Ruame banget dan harganya pas buat pelajar dan mahasiswa. Soal rasa sih biasa saja. Namun yang kelihatan khas Jember yaitu menunya, yaitu ada edamame. uhuyyyy... enak.



Kafe Kolong Jember
Oleh-oleh dari Jember

Saya tuh sempat mampir ke toko oleh-oleh tapi lupa dokumentasiin nama tempatnya. Harus banget kamu beli oleh-oleh edamame (kacang kedelai) baik yang sudah matang (untuk langsung dinikmati), maupun yang mentah (untuk oleh-oleh, tahan 8 hari sebelum dimasak). Ini khas banget, kacang kedelai kualitas eksport. Kalau di Jakarta, untuk menikmati edamame, kudu masuk resto Jepang dulu, hehe.. susah ya.

Ada juga kacang kedelai yang sudah digoreng dan didalam kemasan, rasanya enak banget, gurih dan empuk.

Edamame nyam..nyam.. enak binggo
--
Pagi-pagi benar kami harus kembali ke Surabaya (Stasiun Gubeng), kami naik kerata Logawa jam 5 pagi seharga 74.000. Kamu dapat pesan tiket kereta di website resmi PT. Kereta Api. Pastikan di hotel, kamu menyiapkan sendiri taksi menuju stasiun Jember. Jangan mengandalkan resepsionis Hotel Royal karena kamu akan dibuat panik dengan ketidaksiapan mereka. Jarak dengan naik mobil hanya 10-15 menit. Tapi pagi buta begitu, untuk cari taksi jika tidak bersiap, maka kamu perlu berjuang. Hehe.. lebay ya..

--
Sekianlah cerita tentang Jember... ini belum semua. Sila browse-browse destinasi wisata Jember. Sungguh menjanjikan sajian alam yang akan menyegarkan tubuh dan pikiran kamu. Refresh banget deh. Wajib masuk dalam daftar petualangan kami selanjutnya. Wohooo... Jember .. matur suwun.. 

--
TIPS untuk liburan ke Pantai, Teluk atau Tanjung di daerah Jember:
  1. Pastikan baterai kamera sudah diisi penuh, karena semua sisi alam menyajikan spot yang bagus untuk fotografi.
  2. Pastikan ada tongsis atau orang ketiga (misal: ajak saja supir travel), untuk fotoin kamu sekaligus dia juga liburan. Sebab memang rugi jika momennya tidak diabadikan, dan mesti hati-hati kalau kamu pakai tripod (sebab anginnya kenceng banget).
  3. Pakai baju yang nyaman dan cukup untuk menghalau angin kencang (jika kamu tipe yang mudah kembung ya). hehe.. sebab lagi-lagi.. anginnya boooo..  
  4. Jangan lupa pakai sun block atau sun screan yang cukup, sebab kita akan keasikan sama panasnya pantai. 
Hayooo cah-cah kabeh.. datang ke Jember... dijamin seruuuuu!!

Petualangan Jawa Timur selanjutnya, ke Malaaaaang.... i am comiiinngggg...

-Y-

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...