Sabtu, 25 Juli 2015

Ayah

Ayah bukanlah sosok yang sempurna. 
Meski demikian, ia orang yang rendah hati.  
Tak pernah membanggakan dirinya ataupun keluarganya. 
Apalagi membedakan anak-anaknya, ia memahami setiap keunikan putra putrinya. 

Ayah bukanlah penyabar. 
Namun ia tekun mengamati kami. 
Memberikan kami pendidikan yang sesuai dengan kemampuannya.
Menasihati kami agar kami jangan berselisih sesama saudara.
Tapi, jangan kau hina keluarga kami di hadapannya, tak sungkan ia kan todongkan pistol di kepalamu.

Ayah itu mudah marah.  
Namun ia tak pernah bermaksud menyakiti hati orang lain.

Ayah bukan pula orang yang sensitif dan perhatian. 
Namun ketakacuhannya membuat kami menjadi tidak manja, kuat dan mandiri. 

Ayah bukan orang yang jenius, tapi ia selalu mengenalkan untuk tidak menggunakan kata "tidak tahu", tapi harus gunakan kata "belum tahu". Konsekuensinya adalah segala pertanyaan bukan berarti "tidak ada jawaban", namun itu berarti "belum ada jawaban". Artinya, saya harus tetap berusaha mencari jawabannya hingga terjawab.

Ayah hanyalah seorang bintara, bukan perwira. 
Namun ia selalu disiplin dan konsisten menjaga kualitas pekerjaannya. 
Memberiku contoh sebuah arti dedikasi dan tanggung jawab.

Ayah bukanlah orang yang religius.  
Namun ia adalah orang yang selalu ikhlas dan tak ingin menyusahkan orang lain, bahkan anak dan istri sendiri. Filsafatnya seperti kata Pak Dalai Lama: "If you can't help others, at least don't hurt them". 
Sepertinya prinsipnya seperti quote Pak Dalai Lama: "My religion is very simple, my religion is kindness".

Ayah tahu akan seni hidup. 
Dengan mudah ia menghibur diri, bernyanyi, mendengarkan tembang lawas dan campur sari. Itu hobinya. Di mataku, ia sosok yang bijaksana.  
Ia tak pernah menuntut apapun dari anak-anaknya.
Ia sungguh tulus dan penuh kasih.
Sepuluh tahun sudah ia berpulang.
Ayah, aku rindu...

-Y-

Tidak ada komentar:

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...