Berhubung tanggal tua.. hehe.. jadinya liburan ala (katanya) backpacker.. sebab modalnya tas gemblok dan sepatu kets, juga duit yang pas-pasan. haha..
Tips backpacker (amatir) ala saya:
- Berburu tiket perjalanan jauh-jauh hari.. supaya tidak kehabisan dan dapat yang murah.
- Browsing destinasi yang akan dituju.. cari yang sesuai dengan kantong, bisa wisata tempat atau wisata kuliner.
- Berangkat dengan kondisi perut kenyang.
- Bawa barang sesuai kebutuhan, ndak usah lebay bawanya, biar ndak repot.
- Gunakan pakaian yang nyaman.
- Pergilah dengan teman yang orientasinya happy-happy dengan pengalaman, jangan yang ga bisa diajak susah. Nanti ngeribetin.
- Bawa power bank untuk hp.. sebab biar ada cadangan manakala cari destinasi di google map dan buat foto-foto.
- Bawa colokan T, sebab nge-charge hp bakal antri dengan teman-teman.
- Jangan sungkan untuk bertanya sama penduduk setempat.
- Tetap sopan dan santun selama perjalanan.
--
Dari Jakarta tiba di stasiun gondangdia jam 6 pagi, naik KRL menuju Bogor dengan lama perjalanan tergantung kondisi kereta api kita, bisa memakan waktu 1 jam sampai 1 jam 45 menit. Jadi supaya tidak ketinggalan dan khawatir, sebaiknnya naik kereta yang jam 5.30an dari Jakarta ke Bogor. Sebab kalau tidak begitu, bakal kayak saya kemaren.. setibanya di stasiun Bogor mesti lari-larian menuju Stasiun berikutnya supaya tidak ketinggalan.. fiuuuuhhh..
1. Stasiun Bogor Paledang
Dari stasiun Bogor, kita pindah ke Stasiun Paledang untuk naik kereta Pangrango menuju Sukabumi. Jarak dari stasiun Bogor ke stasiun Paledang sekitar 300 meter, jalan kaki saja karena hanya nyebrang. Untuk ke Sukabumi, supaya sesuai budget, kami naik kereta yang kelas ekonomi dengan harga 20ribu (sedang promo, seharusnya 25ribu). Ada juga kelas eksekutif dengan harga 60 ribu. Berhubung kedua kelas ini dalam satu rangkaian kereta pangrango, jadinya ya.. kami coba pilih yang murah sajalah supaya hemat. hehe.. Pesan tiket bisa di sini lho, klik.
Kereta berangkat jam 7.55 sampai di Sukabumi jam 9.55. Jadwalnya tidak tepat, karena keberangkatan kereta disesuaikan dengan KRL dari jakarta, sambil menunggu penumpang yang transit dari Jakarta. Cool ya kereta kita sekarang.
Stasiun Bogor Paledang |
Suasana kereta nyaman lho. Untuk kelas ekonomi barisnya ada 3 + 2 bangku, jadi satu kolom berhadapan ada 6 atau 4 bangku. Meski bangku tidak dapat disetel naik turun untuk sandarannya, namun tetap terasa nyaman karena cukup sejuk dan bersih. Toilet pun bersih dan tersedia air yang cukup. Kalau lapar bisa beli pop mie yang dijajakan petugas restorasi yang berkeliling di kereta. Harganya murah saja, hanya 6000 rupiah. Minuman teh kotak juga ada, harganya tidak mahal kok, hanya 5000.
Pemandangan selama perjalanan, disuguhkan panorama alam yang kontras dengan Jakarta. Lihat saja sawah dan sungai , juga gunung serta perumahan dan wajah pembangunan di daerah.
Pemandangan Alam Bogor-Sukabumi |
Asyik ya pemandangannya.. bikin fresh pikiran banget.
2. Stasiun Sukabumi
Tiba di Stasiun Sukabumi jam 10an, pas lagi banyak anak-anak yang sedang dikenalkan oleh gurunya tentang kereta api. hehe.. stasiun jadi rame dengan anak-anak.
Stasiun Sukabumi |
Sukabumi terkenal dengan bubur ayamnya. Ada banyak bubur ayam yang terkenal, bagi kami supaya mudah, setibanya di stasiun Sukabumi, kami jalan kaki menuju Lapang Merdeka (yaitu stadionnya Sukabumi) untuk makan bubur ayam ala Bunut. Ini cabang kedua, yang satu ada di jl. Siliwangi, tempatnya resto gitu. Kalau yang cabang 2 ini, tempat makannya sederhana. Namun menurut saya tidak mengubah rasa yang ueennak itu.
Dari stasiun, kami jalan kaki menuju jalan perintis yang berjarak sekitar 1 kilo. Jauh ya? ndak lah, karena kami asik menikmati perjalanan, sambil melihat pasar dan kehidupan kota Sukabumi. Kurang lebih jalan kaki santai setengah jam lamanya. Rutenya bisa dilihat dipeta, kalau masih bingung, tanya aja sama orang.. mereka akan dengan ramah memberi informasi.
Harga per porsi bubur plus teh tawar hangat adalah 16.000. Kalau mau nambah pakai ayam kampung dan risol juga bisa, harganya saya tidak mencermati sih. Maaf ya, karena saya cuma makan bubur saja sudah kenyang. Menu lain juga ada sih. Silakan dicoba :)
4. Lapang Merdeka (Taman Kota) dan Taman Urang
Di depan bubur bunut adalah Lapang Merdeka. Kami mengelilingi trotoar di luar lapangan ini. Terasa sedikit kenal dengan kota ini. Ada Gedung Juang 45 yang digunakan untuk kantor Pemerintah Sukabumi. Di depannya ada pohon rindang-rindang. Lalu di dalam stadion juga tersedia arena skateboard. Cihuy banget ya.
Di dekat Lapang Merdeka ini tersedia Taman Urang.. wih seru deh liatnya, rame sama kehadiran anak-anak, remaja dan dewasa. Ada yang sekedar memainkan sarana bermain, ada yang ngobrol saja, baca buku dan browsing. Ternyata disitu tersedia wi-fi, tidak gratis karena ada tarif bayarnya, tapi murah kok ada paketnya yaitu 5000/12 jam, pakai wifi.id.
Cuma yang bikin ga enak itu, banyak orang yang masih ndak sadar akan kebersihan. Meski ada tempat sampah dengan 3 tong yang disediakan untuk setiap jenis sampah, namun.. tetap saja buangnya sembarangan. Jadi kliatannya kotor sekali tempatnya. Haduuuhh..
Perintis Bubur Ayam Bunut |
Harga per porsi bubur plus teh tawar hangat adalah 16.000. Kalau mau nambah pakai ayam kampung dan risol juga bisa, harganya saya tidak mencermati sih. Maaf ya, karena saya cuma makan bubur saja sudah kenyang. Menu lain juga ada sih. Silakan dicoba :)
4. Lapang Merdeka (Taman Kota) dan Taman Urang
Di depan bubur bunut adalah Lapang Merdeka. Kami mengelilingi trotoar di luar lapangan ini. Terasa sedikit kenal dengan kota ini. Ada Gedung Juang 45 yang digunakan untuk kantor Pemerintah Sukabumi. Di depannya ada pohon rindang-rindang. Lalu di dalam stadion juga tersedia arena skateboard. Cihuy banget ya.
Gedung Juang 45 Sukabumi |
Lapang Merdeka Sukabumi |
Arena Skateboard Sukabumi |
Cuma yang bikin ga enak itu, banyak orang yang masih ndak sadar akan kebersihan. Meski ada tempat sampah dengan 3 tong yang disediakan untuk setiap jenis sampah, namun.. tetap saja buangnya sembarangan. Jadi kliatannya kotor sekali tempatnya. Haduuuhh..
Taman Urang Sukabumi |
Nah, di dekat situ tinggal jalan 150 meteran ada Masjid Agung Sukabumi, berada di dalam alun-alun kota. Di situ kamu bisa sekedar untuk membersihkan diri dan sejenak melakukan aktivitas religi. Monggo silakan.
5. Penginapan Hotel Sukabumi Indah
Selanjutnya yang kami pikirkan adalah mencari penginapan, karena kami tidak sempat memesan tiket kereta pulang di hari sabtu, jadi kami rencanakan untuk menginap semalam. Kami langsung saja menuju daerah Selabintana, dan segera mencari penginapan, maksudnya supaya bisa santai dan ndak kemaleman untuk urusan cari penginapan.
Setelah tanya sana sini, akhirnya kami putuskan menginap di Hotel Sukabumi Indah. Harga relatif terjangkau dan fasilitasnya lengkap, ada kolam renang, lapangan tenis, taman bermain dan penataannya indah. Ada kamar hotel dan vila. Sila cek harga di websitenya di kliksini.
Karena grup perjalanan saya adalah beragam manusia, Jadinya kami memilih vila seharga 570.000 per malam. Ada dua kamar, masing-masing ada kamar mandi yang dilengkapi bath tube dan air panas. Ada ruang tamu dan disediakan air minum panas. Tapi tidak dapat sarapan dan ruangan tidak ber-AC. Enaknya di sini, boleh bawa orang yang melebihi jumlah kasur yang tersedia tanpa harus membayar extra bed. Kalau di penginapan lain itu ada yang harus membayar sesuai jumlah orang. Wah, jatuhnya jadi relatif mahal buat kami. Kita lagi alergi sama yang namanya mahal. hehe..
Dari Lapang Merdeka menuju penginapan, kami naik angkot nomor 10 berwarna merah, tarifnya 4000 rupiah. Bisa langsung ke taman rekreasi Selabintana. Letak Hotel Sukabumi Indah ini sekitar 800 meter sebelum Taman Rekreasi Selabintana. Jadi dari penginapan menuju taman rekreasi bisa dengan jalan kaki atau naik angkot saja .. silakan monggo.
6. Taman Rekreasi Selabintana
Kami sampai di taman ini sekitar jam 5 sore. Tutupnya jam 6 sore kata petugas. Taman rekreasi ini menyajikan hamparan rumput hijau yang lengkap dengan pohon pinus dan pohon besar lainya. Dilengkapi dengan pemandangan kebun teh dan pegunungan yang dapat dinikmati di ujung taman ini.
Di sore hari, udara mulai terasa sejuk. Tapi sayang sekali lagi sayang, maaf ya.. banyak sekali sampah sisa makanan berserakan. Jadi kurang sedap gitu pemandangannya.
Ya sudah .. lupakan dulu soal yang ga enak dipandang, kita coba nikmati sedapnya saat menghirup udara segar, langit yang cerah, dan pepohonan nan rimbun di taman ini. uwouwooo.. syahdu sekali.
Taman Rekreasi Selabintana |
Tarif masuknya 5000/orang sahaja. Ingat, foto-foto mah sok wae sapuasna... tapiiii... jangan nyampah ya cuyyyy!!!
7. Mie Goreng khas Sukabumi
Hari memasuki malam, mari kita jelajahi kota Sukabumi di malam minggu.
Dari Selabintana kami menuju Kota Paris (ada juga ternyata.. kirain Bandung aja gitu yang punya Paris), masih naik angkot merah, lalu minta turun di BNI Jl. RE Martadinata, bilang saja sama supir angkotnya mau ke Kota Paris, pasti dikasih arahan deh sama beliau.
Warung mie goreng sukabumi ini letaknya di depan BCA Kota Paris, berhadapan dengan Bubur Ayam Haji Apud. Rasanya mie-nya khas, diberi banyak kecap dan dijual dengan porsi besar. Per porsi 23.000. Kalau buat saya, harga segitu bisa untuk berdua sebab porsinya besar. Minta agak pedas, saat mie dimakan, rasanya nyaaam nyaaammm.. enak bangettt...
Mie Goreng Sukabumi |
Warungnya Mie |
Mie goreng ini jualnya kayak tukang mie rebus mangkal yang biasa di Jakarta, tidak pakai nama penjual. Tapi yang beli pas kita di situ sih banyak aja. kebanyakan bungkus, mungkin karena tempatnya kecil dan cuma satu meja.
--
Setelah selesai menyantap mie yang tidak habis ini, akhirnya kami bungkus..barangkali kawan-kawan pria saya berminat menghabiskannya tengah malam nanti. hehe..
8. Sekoteng Khas Sukabumi
Udara di kota Sukabumi lebih dingin dari Jakarta (tentu saja, hehe.. ). Jadi pas untuk makan yang hangat. Di jalan kota paris juga ada penjual aneka jajanan. Kami pesan Sekoteng khas Sukabumi. Bedanya dengan sekoteng biasa adalah ditambahi cracker manis dan guris. Selebihnya sih rasanya sama. Rasanya 10.000/porsi.
Sekoteng Sukabumi |
Yakkk.. perut kenyang, hati riang.. mari kita berdendang.. sembari kembali ke sarang, alias penginapan.
Sesampainya di penginapan, udara udah dingin dan sejuk segar. Selepas mandi dengan air hangat, saya tidur memakai jaket dan sweater di dobel, kaos kaki dan slimuut.. tetep aja dingin. Hihi.. berasa banget liburannya.
----
Pagi sudah hadir, kami putuskan naik angkutan colt L300 menuju Bogor. Naiknya dari Jl. Perintis. Perjalanan kurang lebih 3,5 jam lewat ciawi, dengan tarif 25.000. Buat pengalaman naik angkot ini ya teman-teman, saat penumpang sudah penuh dengan orang dan barang, tapi sang supir masih saja menerima penumpang di tengah perjalanan. Yah.. namanya juga nyari rezeki, sah -sah aja deh buah supirnya. Tinggal penumpangnya yang kayak ikan makarel di dalam kaleng. hehe.. pararegel seru-seru gitu euy.
Ohiya.. Kami tuh lupa beli oleh-oleh khas Sukabumi yaitu Moci.. hehe.. jadinya kami minta turun di venus Bogor jalan Pajajaran untuk beli roti unyil dan asinan.
Dari sini, kami naik angkot 10 dari depan venus menuju stasiun Bogor. KRL menyambungkan kami ke Jakarta yang disambut hujan. Nikmatttttt...
----
Ini hanyalah secuil perjalanan dan pengalaman kami di kota Sukabumi. Tentunya masih banyak yang khas dan seru yang belum di telusuri. Monggo, browsing-browsing agan dan sister, supaya makin kaya cerita nusantara kita.
Bagi saya, kesejukan dan keramahan kota Sukabumi masih terasa nih. Yukkksss ayuukk liburan ke Sukabumi.... uhuuyyy
-Y-