Sabtu, 24 Mei 2014

Daster & Kaos Kaki


Mereka bilang tidak modern
Seperti mbok-mbok dan kampungan

Bagiku, inilah sandang kebebasan
Setelah seharian tubuh dibalut pakaian
demi kepantasan sosial
Namun saat keperaduan, sederhana adalah kunci

Daster, satu potong baju, berbahan ringan
Mau lengan pendek, kutung atau panjang
Tubuh dapat bergerak bebas
Dicuci pun mudah
Ah, dasar otak wanita
Pantas suami berkata: "kenapa perempuan suka daster?"

Mungkin, jika sekali saja para lelaki mencobanya
akan ketagihan
Makanya mereka hanya bisa bertanya
Malu untuk menjajal
Hingga tak pernah tau rasanya
Mungkin..

Daster, baju dinas rumahan yang tak pantas menginjak kantor mewah
Tidak seperti kaos kaki
Selalu pantas berada dimana pun
Kantor, rumah ibadah, tempat hiburan hingga kasur

Kebiasaankah atau
Entah apa yang membuat benda ini selalu melekat dikakinya
Pernah ku ikuti jejaknya
Paling pol, benda ini melekat saat olahraga
atau melindungiku dari kedinginan
Yah, kita memang berbeda

Kau suka kaos kaki
Aku suka daster
Meski tidak seimbang kegunaannya
Setidaknya kebebasan memakai benda favorit
masih memihak kita

-Y-

Tidak ada komentar:

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...