Keluguan dan kenaifan itu pernah ada
Bahwa mereka tidak memandang perbedaan, menjadi rasis, dan dibelenggu eksklusifitas
Mereka menganggap bahwa nasionalisme adalah milik global
Manusia adalah warga dunia
Kemudian sejarah yang indah itu seperti terselip
dijejalkan dan ditutupi hingga tak lagi nampak
Mungkin terlalu indah untuk diungkapkan kembali
Khawatir akan mengganggu dan menggoncangkan keimanan saat ini
Meskipun yang terjadi saat ini adalah gelombang besar dari kesalahan kecil
yang kemudian menjadi seperti mengalir bersatu dalam darah
mengisi setiap rongga-rongga kehidupan
dan menjadi sebuah jati diri
lalu nampak mengerikan
Mungkin bisa juga ketika mereka memahami
kemudian terjadi negasi
mereka tak sanggup menerimanya
apalagi untuk menyadari dan memahami bahwa manusia hanyalah sesama makhluk hidup
yang tak perlu berlomba ego
apalagi merasa paling benar dan harus dituruti
Untuk menanggalkan ambisi
melucutkan kesombongan
dan membuka secuil saja pikiran untuk menerima perbedaaan
akankah menjadi sulit?
-Y-
*terinspirasi tayangan di Youtube: Historiografi Indonesia yang Rasis by Ariel Herjanto, Indonesia Calling by Joris Ivens.
Rabu, 01 November 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Belajar Menari dengan Legowo
Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...
-
Program Bayi Tabung 11 Juni 2015 Waktunya untuk pengambilan ovum (sel telur) atau disebut ovum pickup (OP). Kali ini dilakukan d...
-
"Setiap orang memiliki kebutuhan, keyakinan, pengetahuan dan rencana dalam menjalani hidupnya masing-masing. Tentu tidak harus sama d...
-
Dulu ketika kuliah, punya sepatu bermerek dan (bagi saya) mahal, rasanya seperti mau terbang, percaya diri tumbuh seakan-akan posisi sosial...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar