Senin, 09 September 2013

Liburan ke Makassar

Horeee.. berkunjung ke salah satu kota di timur Indonesia.. Makassar!!

Soal sensasi dan kenikmatannya, dimana pun tujuan wisata, maka tak kan lekang diingatan ini. Memejam mata sembari mengenangnya kan membuat sudut bibir menyungging senyum. hehe.. Mulai yah..

Tiba di bandara Ujung Pandang disambut pemandangan plafon melengkung yang menjulang tinggi, bayangan saya seperti tempat hanggar. hehe.. megah sih. Penerbangan kami pagi, tapi ada beberapa agenda yang harus dikerjakan sore ini. Jadi kami naik taksi. Taksi bandara itu bayarnya tergantung zona (I, II, III), pilih yang emang pembagian zonaya dengan harga murah. Ada yang sama-sama zona II tarifnya 110ribu, tapi ada juga yang 130rb. Nah, pilih-pilih aja. Karena saya belum tahu berapa jaraknya jadi kami naik taksi dengan tarif zona II. Baru tahu belakangan kalau di bandara ada Bus Damri menuju kota, tarifnya 25ribu. Jika tidak tergesa-gesa, saya akan memilih bus saja.

Di Makassar, angkot disebutnya pete-pete. Kalau becak masih banyak, ada yang digowes dan ada yang pakai sepeda motor. Kalau yang pakai sepeda motor, kebanyakan becaknya dilengkapi musik lho, jedak-jeduk deh.

Becak Motor dan Becak Gowes
--

Tujuan saya adalah hotel Horison di jalan Sudirman. Lumayan jauh dari bandara, taksi melewati tol untuk menghindari macet. Hehe.. di Makassar juga macet lho, tapi macetnya jalan kok, ndak seperti Ibukota.

Seusai check in hotel dan meletakkan barang-barang. Kami langsung menuju tempat pertama untuk mengisi perut kosong di siang bolong, kami siap menuju Sop Konso Karebosi. Letaknya di Karebosi, belakang Gedung BI. Dari depan hotel langsung naik angkot ke arah karebosi, turun di karebosi lalu jalan kaki, letakknya di Jl. Gunung Lompobattang (belakang gedung BI).

1. Konro Karebosi
 

Wiihh... nuendang banget rasanya. Konro bakar isinya 4 buah iga besar-besar. Harganya 40 ribu saja. Berdua juga cukup kalau makannya seperti saya, hehe.. kawan saya pesan yang konro campur. Isinya ada iga dan kayak tetelan gitu, direbus dan berkuah, harganya 38 ribu, nasi perporsi 6000 rupiah. Kalau lagi PDKT sama seseorang, mending ga usah kesini sebab kalau makan ini bakal lupa manner deh, tangan kanan kiri pegang tulang plus mulut bakal belepotan, puasss deh. hehe..  

2. Pantai Losari

Dari hotel ke Pantai Losari, saya cukup berjalan kaki. Kira-kira 1,2 km jaraknya. Berjalan kaki cukup nyaman jika cuaca tidak panas, apalagi berjalan di sore dan malam hari. Di sore hari menikmati pemandangan pantai Losari yang bukan tipe pantai berpasir, jadinya saya menikmati angin pantai saja sembari melihat tingkah laku warga dan wisatawan yang di taman itu.



3. Mie Titi

Ini menu makan malamnya. Tempat yang kami tuju adalah cabangnya. Di jl. Datu Museng. Di Kawasan Kuliner Makassar. Depan Pantai Losari. Harganya 18.000/porsi. Seperti I fu mie, dengan kuah kental lalu di taburi perasan jeruk lemon. Rasanya suegaaaaarrrr..nikmaat.
Mie Titi Makassar

4. Es Pisang Ijo

Ini sih banyak di Makssar, cuma saya belum nemu yang uenak. Kalau ini makannya masih di kawasan kuliner harganya 10ribu/es rasanya lumayan :)

5. Benteng Fort Rotterdam
Bentengnya megah dengan bangunan arsitektural Belanda. Ada rumah tahanan Pangeran Diponegoro. Sayangnya ketika saya tiba sudah mau tutup, jadi sudah tidak bisa masuk ke museumnya. Hanya bisa menikmati kawasan di sekitar areal benteng saja. Jam 6 sore tutupnya. Masuknya gratis. Ketika menuju ke benteng ini, kami sempat bingung berjalan hingga hotel Aston, lalu dilanjutkan naik becak. Dari hotel Aston ongkosnya 10ribu.


6. Pisang Epe
Gerobak yang menjual pisang epe banyak sekali, terutama di sepanjang kawasan wisata. Dengan modal bangku-bangku plastik dan modal yang disediakan untuk para pembeli. "Epe' bahasa Makassar yang artinya dipenyekin jadi pipih lalu dipanggang. Sesudah matang diberi kuah air gula yang dicampur kelapa parut. Saya pesan yang ditambah keju parut. lalu dimakan hangat-hangat.. enak banget, terus minumnya teh tawar hangat. Ihhh sedappp.. sembari disapu angin laut.
 Di sebrang benteng fort rotterdam ada pantai. Diseberang pantai ada pulau. Sayangnya hari sudah senja, jadi tidak terpikir untuk menyeberang ke pulau tersebut. Katanya disana indah, ada pasir pantai dan beberpa rumah makan. Tapi ya.. sudah. Menikmati langit senja, sudah membuat saya berdecak kagum. 
 

7. Kepiting RM. Surya
Ini kepiting ala dan harga restoran, jadi terbilang mahal. Kalau enak sih sudah pasti. Harga seekor kepiting 800gr adalah 200ribu, bisa untuk berdua. Juga ada otak-otak yang enak, rasa bawangnya gurih sekali. Perbiji 4000. hihi.. kalau ga doyan, mending ga usah di makan otak-otak yang di meja. Ini jebakan batman, bakal ga berhenti, tau-tau bayarnya lumayan. hehe.. becanda lho. Btw, saran saya, mungkin kalau mau coba kepiting atau ikan bakar di restoran Lae-lae di jl. Datu Museng, katanya lebih segar ikannya, enak dan mahalnya tidak seperti harga restoran. Saya aja menyesal tidak mencobanya.

8. Museum Mandala

Saya ambil foto ini ketika minggu di pagi hari hendak ke pasar tradisional. Museumnya tutup. Tapi pemandangan langitnya dong, keren banget ya. Bersih bersinar...

9. Pasar Pa' Baeng-baeng

Ngapain di Makassar pagi-pagi ke pasar??? 
Jangan salah, disini nikmatnya menjadi wisatawan. Menikmati jajanan pasar. Ketemu macam-macam pangan lokal. Harganya rata-rata seribu. Kebanyakan pasti ada unsur kelapanya, mungkin karena daerah pantai ya. Rasanya juga enak. 

Tapi yang terenak adalah songkolok. Ketan merah ditaburi kelapa yang dibumbui gula dan cabai lalu di beri beberapa ikan teri. Rasanya?? wiidiiiihh.. ajib banget. Kawan saya sampai berjanji akan berburu songkolok pada kunjungan berikutnya. hehe..

10. Coto Nusantara

Mau coto campur atau daging saja, tergantung selera. Coto makassar terletak di jalan Nusantara. Rasanya gurih, murah meriah, seporsi sekitar 18ribu. Minumnya es teh tawar.. wiih.. siang-siang makan coto plus es teh jadi tambah seru :)
Coto Makassar
----
Nah.. lengkap sudah pengalaman berlibur di Makassar. Kalau mau beli oleh-oleh otak-otak Ibu Elly di jalan Kijang, bisa beli macem-macem lagi kayak kain dan sarung. Batik Makassar cakep-cakep banget. Coraknya ada yang Makassar dan ada juga yang toraja. Ihh.. kalau punya uang sekarung ingin ngeborong deh.

Kalau mau cari kerajinan kayak songkok, aneka sarung, kain, kalung atau oleh-oleh yang lebih macam-macam, bisa datang ke jalan Somba Opu. Banyak toko-toko suvernir, lebih murah dan variatif.

Okeh.. ayo mulai berburu tiket ke Makassar, melihat warna kota yang ingin menuju kota dunia, bakalan tak terlupakan deh :)

-Y-

Belajar Menari dengan Legowo

Saya sedang belajar menari. Dengan belajar menari, saya dapat merasakan bahagia, menikmati raga yang sehat, dan rupanya satu hal lagi yang s...